INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Aceh Tamiang Tak Cukup Diberi Bantuan, Perlu Rekonstruksi Menyeluruh dan Tata Ruang Baru

Last updated: Selasa, 23 Desember 2025 15:14 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 4 Menit
Mayjen TNI (Purn) TA Hafil Fuddin SH SIP MH
SHARE
Oleh: Mayjen TNI (Purn) T A Hafil Fuddin SH SIP MH*
Pada Ahad, 21 Desember 2025, saya mendampingi Wali Nanggroe mengunjungi Kabupaten Aceh Tamiang sekaligus menyalurkan 15 ton bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak banjir. Bantuan tersebut diterima di posko utama dan disaksikan Wakil Gubernur Aceh, Bupati Aceh Tamiang, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Staf Khusus Wali Nanggroe, Khatibul Wali, serta tokoh masyarakat setempat.
Kunjungan ini tidak dimaksudkan sebagai kegiatan seremonial, melainkan sebagai ikhtiar kemanusiaan dan peninjauan langsung kondisi faktual di lapangan, guna memastikan arah kebijakan pemulihan pascabencana berjalan tepat sasaran.
Hasil peninjauan di Kuala Simpang menunjukkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Kota mengalami kelumpuhan hampir total.
Aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terhenti, sementara kapasitas pemerintah daerah dan warga masih terserap pada distribusi bantuan, khususnya kebutuhan pangan.
Bantuan memang sangat dibutuhkan pada fase awal, namun fakta lapangan memperlihatkan bahwa Aceh Tamiang tidak cukup hanya diberi bantuan. Tantangan yang dihadapi jauh melampaui aspek logistik darurat.
Hingga saat peninjauan dilakukan, infrastruktur dasar belum tertangani secara memadai. Jalan, fasilitas umum, dan kawasan permukiman masih tertutup lumpur. Warga membersihkan rumah mereka dengan peralatan seadanya, mencerminkan keterbatasan dukungan teknis dan mekanis.
Kondisi ini menunjukkan bahwa penanganan masih berada pada fase tanggap darurat, sementara transisi menuju fase rekonstruksi belum berjalan optimal.
Tanpa percepatan transisi ini, pemulihan akan berjalan lambat dan berisiko menimbulkan kerentanan baru.
Saya memandang penting untuk menyampaikan secara objektif bahwa banjir di Aceh Tamiang bukanlah peristiwa kebetulan. Banjir yang berulang merupakan indikator persoalan struktural, terutama terkait tata ruang wilayah, pengelolaan daerah aliran sungai, serta degradasi fungsi lingkungan.
Apabila persoalan mendasar ini tidak diselesaikan, maka bantuan yang diberikan hari ini berpotensi menjadi rutinitas tahunan tanpa penyelesaian permanen.
Karena itu, rekonstruksi Aceh Tamiang harus dirancang secara menyeluruh dan berbasis kajian ilmiah yang komprehensif.
Diperlukan keberanian kebijakan untuk melakukan penataan ulang tata ruang dari hulu hingga hilir, mencakup: penataan daerah aliran sungai, perlindungan kawasan resapan air, pengendalian pemanfaatan ruang serta relokasi permukiman di zona rawan banjir.
Relokasi harus diposisikan sebagai langkah penyelamatan jangka panjang, bukan sekadar kebijakan teknis yang bersifat sementara.
Tahapan pembangunan pascabencana tidak boleh lagi dilakukan secara parsial dan reaktif. Jika keterbatasan anggaran menjadi kendala, maka pelaksanaan rekonstruksi harus dilakukan secara bertahap, namun tetap berpedoman pada rencana tata ruang yang jelas, konsisten, dan berkelanjutan.
Perencanaan yang tidak utuh justru berpotensi melahirkan bencana baru di masa mendatang.
Demikian pula perhatian serius juga perlu diarahkan kepada masyarakat yang masih berada di pengungsian. Mereka membutuhkan kepastian kebijakan, bukan sekadar empati sesaat.
Negara harus hadir melalui: penyediaan tempat penampungan sementara yang layak dan peta jalan pemindahan ke hunian tetap secara bertahap sesuai tahapan rekonstruksi.
Keadilan sosial harus menjadi ruh utama dalam seluruh proses pemulihan.
Aceh Tamiang hari ini adalah cermin bagi kita semua. Kehadiran negara tidak boleh berhenti pada distribusi bantuan logistik, tetapi harus diwujudkan melalui keputusan strategis, keberanian menata ulang wilayah, dan komitmen rekonstruksi jangka panjang.
Sejalan dengan pernyataan Presiden RI dalam rapat kabinet yang beredar di ruang publik mengenai rencana pembentukan badan atau satuan tugas rekonstruksi pascabencana, maka langkah tersebut perlu segera ditindaklanjuti secara konkret, khususnya untuk wilayah rawan seperti Aceh Tamiang.
Saya meyakini setiap musibah adalah ujian sekaligus peringatan. Dari lumpur Kuala Simpang, harapan rakyat Aceh Tamiang, bangun kembali dengan perencanaan yang benar, agar bencana tidak terus menjadi takdir yang berulang.
Semoga Allah memberi petunjuk kepada para pemimpin dan kekuatan kepada rakyat Aceh Tamiang untuk bangkit dengan bermartabat.
*Penulis adalah mantan Pangdam Iskandar Muda dan Tokoh Masyarakat Aceh
Previous Article Satria Aceh Apresiasi Pemerintah Percepat Hunian dan Bantuan Tunai untuk Korban Banjir  
Next Article Ribuan Mahasiswa USK Terdampak Bencana Diusulkan Penerima Bantuan Biaya Hidup
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Aceh
Pemerintah Melunak, Bantuan Internasional untuk Bencana Aceh-Sumatera Boleh Masuk dari NGO
Minggu, 21 Desember 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Politik
Satria Aceh Apresiasi Pemerintah Percepat Hunian dan Bantuan Tunai untuk Korban Banjir  
Selasa, 23 Desember 2025
Mantan Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah didampingi Ustadz Masrul Aidi dan Dr Hafas Furqani menjadi pemateri FGD "Siapa Aktor di Balik Revisi Qanun LKS” di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Kamis (1/6/2023)
Ekonomi
Jadi Aktor Revisi Qanun LKS, Abu Doto Sebut Achmad Marzuki Adu Domba Rakyat Aceh
Kamis, 1 Juni 2023

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Mahmud Padang (Pemerhati Sosial Politik Aceh, Ketua DPW Alamp Aksi Aceh)
Opini

Drama Nasional di Panggung Bencana Aceh

Jumat, 12 Desember 2025
Lebih 100 organisasi masyarakat sipil melayangkan somasi dan mendesak Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan status bencana nasional atas banjir-longsor besar yang melanda Aceh-Sumatera. (Foto: Ist)
Opini

Narasi Pemerintah Runtuh: Bencana Sumatera Ungkap Negara Tak Mampu ‘Menangani Sendiri’

Jumat, 12 Desember 2025
Opini

Banjir Sumatera dan Jejak Kayu yang Mengkhianati Hutan

Selasa, 2 Desember 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan

Senin, 24 November 2025
Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Opini

Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti

Kamis, 20 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Senin, 17 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sabtu, 15 November 2025
Riza Syahputra
Opini

Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Rabu, 12 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?