Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Fraksi PKS Tegaskan Komitmen Kawal RUU Masyarakat Adat, Ledia Hanifa: Jangan Lelah Advokasi ke Semua Fraksi

“Kalau kita berharap tahun ini selesai, maka masa sidang berikut harus dimanfaatkan. Saran saya, roadshow ke semua fraksi tetap dilakukan. Bantu kami dengan narasi dan best practice untuk hilangkan ketakutan yang tidak berdasar,” pungkasnya.
Sekretaris Fraksi PKS DPR RI, Hj. Ledia Hanifa Amaliah

JAKARTA, Infoaceh.net — Sekretaris Fraksi PKS DPR RI, Hj. Ledia Hanifa Amaliah menegaskan dukungan penuh terhadap pengesahan RUU Masyarakat Adat dalam audiensi bersama Koalisi Kawal RUU Masyarakat Adat, Selasa (10/6), di Ruang Rapat Pleno Fraksi PKS, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Pertemuan ini menjadi momentum strategis mendorong percepatan legislasi yang telah mangkrak hampir dua dekade. Koalisi yang terdiri dari AMAN, BRWA, Greenpeace Indonesia, Madani Berkelanjutan, serta perwakilan pemuda adat, memaparkan fakta-fakta lapangan tentang terus tergerusnya hak-hak masyarakat adat akibat konflik agraria dan ketiadaan payung hukum yang memadai.

Menanggapi paparan tersebut, Ledia menyatakan bahwa PKS secara konsisten mendukung pengesahan RUU ini sejak awal. Ia mengaku kecewa ketika RUU tersebut sebelumnya gagal disepakati sebagai inisiatif DPR dan tak masuk mekanisme carry over. Namun, ia memastikan Fraksi PKS siap kembali mengawal proses legislasi dalam Prolegnas mendatang.

“Kami sejak awal sudah menyetujui agar RUU ini dijadikan rancangan undang-undang inisiatif. Tapi tidak semua fraksi sepakat, jadi gagal masuk carry over. Sekarang ini kesempatan baru. Kami siap kawal kembali,” ujar Ledia tegas.

Ia juga mengingatkan pentingnya dukungan teknis dari masyarakat sipil untuk memperkuat posisi RUU di ruang negosiasi antar fraksi. Ledia menyarankan koalisi menyusun matriks pasal, termasuk poin-poin yang harus dipertahankan dan yang rentan dihapuskan.

“Anggota dewan itu harus dibantu dengan argumentasi. Matriks pasal utama yang harus ada dan yang tidak boleh dihilangkan akan sangat membantu kami dalam negosiasi,” ujarnya.

Namun Ledia juga memberikan catatan soal realitas politik dalam pembentukan lembaga khusus masyarakat adat, yang dinilai akan menghadapi resistensi kuat dari pemerintah.

“Kalau lembaga khusus, akan berat lolosnya. Mungkin lebih feasible kalau ditangani unit khusus di Kemendagri atau Kemenkumham. Itu bisa dipikirkan ulang agar lebih realistis secara politik,” jelasnya.

Di akhir pertemuan, Ledia mendorong koalisi agar terus melakukan advokasi lintas fraksi dan memanfaatkan masa pembahasan Prolegnas 2025 sebagai peluang emas. Ia meminta agar penyusunan narasi, data, dan contoh praktik terbaik di lapangan menjadi senjata untuk mengikis keraguan politikus terhadap RUU ini.

“Kalau kita berharap tahun ini selesai, maka masa sidang berikut harus dimanfaatkan. Saran saya, roadshow ke semua fraksi tetap dilakukan. Bantu kami dengan narasi dan best practice untuk hilangkan ketakutan yang tidak berdasar,” pungkasnya.

author avatar
Hasrul
Jurnlias Infoaceh.net

Lainnya

Rumah doa GKSI di Padang Sarai rusak setelah diserang massa saat ibadah anak-anak berlangsung. Dua anak dilaporkan terluka dalam insiden intoleransi yang kembali terjadi di Sumbar. [Foto: Tangkapan Layar/@permadiaktivis2]
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BPS yang masih gunakan standar usang dalam mengukur kemiskinan ekstrem. Ia menyebut lebih dari 1 juta orang tak terhitung dalam data resmi negara. [Foto: Dok. Istimewa]
Medan hutan dan ranjau dijadikan pertahanan utama menghadapi kekuatan udara lawan. [Foto: Dok. Istimewa]
Kejari Lhokseumawe menahan dua tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Rumah Susun Politeknik Negeri Lhokseumawe, Senin (28/7). (Foto: Dok. Kejari Lhokseumawe)
Restoran Apung yang diduga karamba bagian bawahnya merupakan milik Dinas Perikanan dan Kelautan kota Sabang. (Foto: Ist)
Fadel Muhammad Riayadi dan Maulidir Hidayat. (Foto: Humas USK).
Yayasan HAkA mengungkap temuan titik api di sekitar dan dalam area konsesi PT Aceh Lestari Indo Sawita (ALIS) di Kecamatan Trumon, Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Pemerintah Aceh melalui Tim Penjaringan dan Penyaringan membuka pendaftaran calon anggota Badan Baitul Mal Aceh periode 2025–2030. (Foto: Ist)
Polsek Bandar Polres Bener Meriah berhasil mengungkap kasus curanmor yang merupakan residivis. Seorang pelaku AH (28) berhasil diamankan kurang tiga jam setelah kejadian. (Foto: Dok. Polres Bener Meriah)
Sosoknya belakangan dipersoalkan usai diklaim bukan alumni UGM, melainkan calo terminal di Solo. (X/@DokterTifa)
Mendagri Tito Karnavian melantik 1.110 Pamong Praja Muda IPDN Angkatan 32 di Lapangan Parade, Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7). (Foto: Dok. Humas IPDN)
160 masyarakat dari Aceh Besar dan Banda Aceh mengikuti workshop SAR di kantor Basarnas Aceh, Lhoong Raya, Banda Aceh, Senin (28/7/2025). (Foto: Ist)
Nadiem Makarim saat tiba untuk diperiksa penyidik Kejagung dalam kasus Chromebook, Selasa (15/7/2025)
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg melantik Muhazar SHum MA sebagai Kepala Tata Usaha (KTU) Fakultas Sains dan Teknologi, Senin (28/7). (Foto: Ist)
Tiga pelajar yang mencoret simbol negara kini dalam pendampingan psikologis dan proses hukum di Unit PPA Polres Sragen.
Tangkapan layar video viral aksi perundungan di Bondowoso yang menunjukkan seorang anak menjadi korban kekerasan oleh dua remaja, diduga terjadi di area persawahan Desa Pengarang. (TikTok/@andreanto768)
Tim Marching Band Gita Handayani sukses mengharumkan nama Aceh dengan torehan 5 medali dalam ajang FORNAS VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB), 26 Juli–1 Agustus 2025. (Foto: Ist)
JPU Kejari Bireuen menerima penyerahan tersangka M beserta barang bukti sabu seberat 190,5 kg dari Tim Satgas NIC Bareskrim Polri, Senin, 28 Juli 2025. (Foto: Dok. Kejari Bireuen)
Tutup