Bentrok saat Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang Tak Bisa Dibendung meski Dijaga 600 Lebih Polisi
Infoaceh.net – Sembilan orang dilarikan ke RSU Siaga Medika Pemalang karena jadi korban saat bentrokan antara ormas Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) dan Front Pembela Islam (FPI) Kamis (24/7/2025) dini hari.
PWI-LS secara terang-terangan menentang kedatangan Rizieq Shihab yang hendak ceramah di Pemalang, Jawa Tengah.
PWI-LS merupakan organisasi yang dibentuk pada 2024 lalu.
Salah satu tugas mereka yakni mengawal para trah atau keturunan Walisongo.
Seram PWI-LS identik dengan baju hitam-hitam.
Di lokasi, mereka bersitegang dengan FPI sebagai pembela HRS.
Bentrok pun tak terelakkan hingga membuat sembilan orang dilarikan ke rumah sakit.
Bentrokan tersebut terjadi meski telah dijaga ratusan aparat keamanan.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan pihaknya telah menerjunkan 675 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan HRS sejak Rabu (23/7/2025) malam, sebelum pengajian dimulai.
“Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu,” terangnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Meski telah menerjunkan ratusan anggota polisi, namun kedua kelompok ormas tersebut tetap bentrokan.
Artanto menyebut petugas di lapangan juga sudah berupaya menenangkan massa, namun tetap tak terkendali.
“Kegiatan malam, tingkat kerawanan tinggi sehingga terjadi permasalahan tersebut,” imbuh Artanto.
Ia menuturkan, banyak yang mengalami luka-luka dari tiga kelompok, PWI-LS, FPI, dan Polisi.
“Jumlah korban kami kroscek dulu, data yang kami terima naik turun jadi perlu dipastikan. Yang jelas tidak sampai puluhan hanya ada belasan,” katanya.
Ia pun meminta kedua kelompok tersebut untuk menahan diri.
“Kami imbau dari kedua belah pihak menjaga simpatisan masing-masing agar tidak terulang kembali,” ujarnya.
Ditanya soal pengamanan Rizieq Shihab yang rencananya akan hadir di Tegal dan Brebes pada Agustus 2025 mendatang, Artanto mengatakan masih melakukan evaluasi.
“Kami masih fokus penanganan masalah ini dulu. Namun, dari kejadian ini menjadi bahan evaluasi,” ujarnya.