501 Kg Ganja Kering Ditemukan di Semak-semak Pinggir Sungai Gayo Lues
Gayo Lues, Infoaceh.net — Kepolisian Resor (Polres) Gayo Lues bersama tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Aceh berhasil menggagalkan peredaran ganja dalam jumlah besar.
Sebanyak 501 kilogram ganja kering ditemukan tertimbun di semak-semak pinggir sungai di Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.
Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo Nugroho, menjelaskan penemuan ini merupakan hasil penyisiran berdasarkan laporan warga yang mencurigai aktivitas ilegal di sekitar kawasan sungai, yang dikenal sebagai salah satu jalur penghanyutan ganja dari hulu.
“Selama lima jam penyisiran di medan yang cukup berat, tim menemukan 14 karung goni berisi ganja dengan berat bervariasi antara 24 hingga 72 kilogram per karung. Totalnya mencapai 501 kilogram,” ujar Hyrowo dalam keterangan tertulis, Selasa (29/7/2025).
Namun, hingga dua hari setelah pemantauan, tidak ada satu pun pelaku yang muncul di lokasi.
Keterbatasan komunikasi dan jumlah personel sempat membuat tim mundur sejenak sebelum kembali dengan kekuatan tambahan.
Evakuasi ganja pun tidak berjalan mudah. Cuaca ekstrem dan cedera yang dialami salah satu personel membuat proses pengangkutan dilakukan secara manual melalui jalur sungai pada 24 Juli 2025, hingga barang bukti berhasil diamankan di titik aman di Desa Agusen.
Kapolres menyebutkan pengungkapan ini berpotensi menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dari paparan narkoba.
“Jika ganja ini berhasil beredar, nilai pasarnya bisa mencapai Rp3,5 miliar. Ini merupakan upaya serius dalam memutus rantai distribusi narkoba, terutama yang memanfaatkan jalur darat dan sungai di kawasan hutan,” katanya.
Lebih lanjut Hyrowo menambahkan pihaknya masih mengembangkan penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan jaringan antarprovinsi dalam kasus ini.
Senada dengan itu, Wadirresnarkoba Polda Aceh, AKBP Andi Sumarta, mengungkapkan bahwa total 1.141 kilogram ganja telah berhasil digagalkan penyebarannya oleh Polres Gayo Lues sepanjang tujuh bulan terakhir.
“Ini merupakan bukti nyata dari kerja keras aparat kepolisian dalam menutup jalur distribusi narkotika di wilayah perbatasan Aceh,” tandasnya.