Jakarta — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menggelar rapat formatur bersama 12 anggota formatur partai berlambang Ka’bah.
Hasilnya, mereka sepakat menunjuk Arwani Thomafi sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP periode 2021-2026.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI tersebut menggantikan posisi Arsul Sani.
Anggota Formatur Perwakilan DPP PPP demisioner, M Amir Uskara dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Amir Uskara menyatakan, sebanyak 13 anggota formatur sepakat menunjuk Arwani Thomafi sebagai Sekjen PPP. “Iya, kita sepakat beliau jadi Sekjen,” kata Amir Uskara kepada Tribun Timur, Jumat (1/1/2021).
Ketua Fraksi PPP DPR RI tersebut menambahkan, susunan pengurus secara lengkap diumumkan bertepatan Hari Lahir (Harla) PPP, pada 5 Januari 2021.
Amir Uskara mengungkapkan skuad Suharso Monoarfa dirampingkan, hanya sekitar 39 pengurus.
Jumlah itu sudah termasuk pengurus DPP PPP yang tak dibolehkan maju calon anggota legislatif 2024 mendatang.
Susunan pengurus DPP PPP akan menjadi kado bagi partai berlambang Ka’bah se-Indonesia.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI ini menyatakan kader Partai Ka’bah asal Sulawesi Selatan akan diakomodir dalam skuad Suharso Monoarfa.
Informasi beredar di kalangan PPP, Amir Uskara diberikan posisi sebagai Ketua Harian DPP PPP mendampingi Ketua Umum Suharso Monoarfa.
“Insya Allah, ada putra Sulsel dalam skuad Pak Harso, walaupun kita ingin merampingkan struktur kepengurusan di DPP,” katanya.
Sebelumnya Suharso Monoarfa bertekad mengulang kejayaan PPP pada Pemilu 1999 lalu.
Ketika itu, PPP masuk tiga besar di bawah PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
PPP meraih 58 kursi dengan total jumlah perolehan suara 11.329.905 atau 12,55 persen.
Sedang Pemilu 2019 PPP berada di posisi terakhir.
Suharso Monoarfa juga menginginkan kehadiran influencer dalam DPP PPP di bawah kepemimpinannya.
Ia menilai masa sekarang adalah masa digitalisasi ditandai kehadiran sosial media yang sangat luar biasa.
“Maka yang diperlukan kita harus punya influenser di DPP. Bukan hanya pengurus yang diurus, tapi pengurus yang urus partai,” ujarnya. (IA)