Jakarta, Infoaceh.net – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menilai kualitas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini mengalami penurunan.
Menurutnya, hal itu salah satunya disebabkan oleh strategi partai politik yang lebih banyak merekrut figur populer seperti artis dan influencer dibandingkan kader dengan latar belakang pengalaman politik atau pemahaman kebangsaan yang kuat.
Yusril menegaskan, sistem pemilu yang berlaku sekarang mendorong partai untuk mengejar suara semata dengan mengandalkan popularitas calon.
Akibatnya, rekruitmen politik tidak lagi menitikberatkan pada kualitas, melainkan lebih pada ketenaran.
“Kita ketahui selama ini dengan sistem yang berlaku sekarang, partai-partai merekrut orang-orang yang populer, para artis, influencer. Sehingga kita tahu akhirnya yang terjadi, kualitas anggota DPR kita menurun jika dibandingkan misalnya dengan pemilu tahun 1999 yang lalu,” ujar Yusril dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jum’at (5/9).
Ia menambahkan, kondisi tersebut perlu menjadi perhatian serius.
Yusril mengusulkan agar sistem pemilu ke depan dikaji ulang, termasuk mekanisme pencalonan legislatif agar tidak hanya berpaku pada popularitas semata.
“Barangkali kita harus mengkaji ulang sistem pemilu kita, supaya yang terpilih nanti adalah orang-orang yang benar-benar bisa memperjuangkan kepentingan rakyat,” tegasnya.
Yusril juga mengingatkan bahwa DPR memiliki peran vital dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, serta penganggaran.
Oleh karena itu, kualitas wakil rakyat harus menjadi prioritas utama, bukan hanya kepopuleran semata.



