Jantho, Infoaceh.net – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris atau Syech Muharram, menegaskan pentingnya menjaga kualitas makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu disampaikan saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan MBG Wilayah I yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN( RI) di The Pade Hotel, Kecamatan Darul Imarah, Sabtu (20/9/2025).
Acara yang diikuti 650 peserta dari 13 Satuan Pelaksana Penyaluran Gizi (SPPG) Wilayah I tersebut berlangsung selama dua hari, 20—21 September 2025.
Bupati Muharram mengingatkan MBG adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab.
Ia menekankan agar para penjamah makanan benar-benar memperhatikan mutu makanan yang akan disajikan kepada anak-anak sekolah.
“Hari ini kita menerima satu amanah besar. Program ini belum pernah ada sebelumnya di Indonesia dan baru pertama kali diterapkan. Gratis bukan berarti murahan. Jangan sampai ada pemborosan anggaran, apalagi penyajian makanan yang tidak layak,” ujarnya.
Bupati dengan tegas meminta para pelaksana tidak memaksakan penggunaan bahan yang sudah rusak hanya karena dorongan pihak tertentu.
“Kalau ada bahan yang sudah membusuk atau tidak layak, lebih baik dibuang. Jangan hanya menuruti hasrat pimpinan atau ketua yayasan, karena itu bisa menzalimi orang lain,” tegasnya.
Muharram menambahkan, kehadiran MBG bukan hanya untuk memastikan gizi anak sekolah, tetapi juga bagian dari strategi negara dalam menekan angka stunting, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat fondasi menuju Generasi Emas 2045.
“Dengan MBG kita berharap angka stunting dapat ditekan. Selain itu, program ini membuka kesempatan kerja dan menurunkan pengangguran,” katanya.
Direktur Bidang Penyediaan dan Penyaluran Makanan MBG Wilayah I, Wahyu Widisentyanta, menjelaskan Bimtek ini bertujuan meningkatkan kompetensi penjamah makanan agar mampu memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak sekolah.
“Bimtek ini membekali peserta dengan gambaran jelas bagaimana menjalankan tugasnya. Dengan begitu, pelayanan dalam program MBG bisa berjalan optimal,” jelasnya.
Menurut Wahyu, secara sosial program MBG sangat strategis karena memberikan asupan gizi yang layak bagi anak-anak.
Ia menegaskan ke depan perekrutan penjamah makanan akan dipercepat agar tidak menghambat jalannya program. Selain itu, seluruh penjamah nantinya akan didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Ia turut memaparkan, pelaksanaan program MBG dilakukan dengan tiga pola, yakni: melalui anggaran APBN dengan kerja sama BGN dan instansi daerah.
Pola mandiri dengan kolaborasi BGN dan instansi daerah, serta SPPG Mandiri yang dilaksanakan oleh perorangan atau yayasan bermitra dengan BGN.
Pembukaan kegiatan Bimtek turut dihadiri perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Aceh, BPOM Aceh, Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Neli Ulfiati SKM MPH, para ahli gizi, relawan MBG serta unsur terkait lainnya.



