Sekda Aceh Resmikan Alkes MRI 1,5 Tesla di RSUDZA
Banda Aceh, Infoaceh.net – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir Syamaun meresmikan penggunaan alat kesehatan (alkes) Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Peresmian dilakukan usai serah terima alat tersebut, di Gedung Onkologi RSUDZA, Rabu (8/10).
Sekda menyampaikan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas terus meningkat dari waktu ke waktu.
Karena itu, Pemerintah Aceh terus berupaya memperkuat sarana dan prasarana medis, termasuk dengan pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi seperti MRI 1,5 Tesla.
“Kehadiran alat MRI ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kemampuan diagnosis dokter dan mempercepat layanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan teknologi ini, masyarakat Aceh kini dapat menikmati layanan berstandar tinggi tanpa perlu dirujuk ke luar daerah,” ujar Sekda Nasir.
Ia berharap peresmian alat MRI 1,5 Tesla ini diharapkan mampu mempercepat waktu antrean pemeriksaan, meningkatkan akurasi diagnosa, serta memperkuat pelayanan RSUDZA sebagai rumah sakit rujukan nasional di wilayah barat Indonesia.
MRI 1,5 Tesla merupakan alat pencitraan medis canggih yang mampu menghasilkan citra organ tubuh dengan resolusi tinggi, sehingga membantu dokter menegakkan diagnosis penyakit secara lebih cepat dan akurat, termasuk untuk kasus gangguan saraf, kardiovaskular, serta penyakit organ vital lainnya.
Sekda menegaskan peningkatan fasilitas medis harus berjalan seiring dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar pemanfaatan alat bisa maksimal.
“Setelah pengadaan alat ini, yang tidak kalah penting adalah memastikan kesiapan SDM. Kita harus menyiapkan tenaga profesional secara berkelanjutan agar alat ini benar-benar optimal dan tidak bergantung pada personel yang terbatas,” ujar M. Nasir.
Sekda menyebutkan Pemerintah Aceh berkomitmen mendukung RSUDZA sebagai rumah sakit rujukan utama dan kebanggaan rakyat Aceh, yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai pengampu layanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU–KIA).
Lebih lanjut, Sekda menyampaikan Aceh kini tengah menyelesaikan pembangunan empat Rumah Sakit Regional, salah satunya telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Namun, rumah sakit tersebut masih membutuhkan dukungan peralatan medis dan tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
“Kami berharap kerja sama dengan Kemenkes terus berlanjut agar layanan kesehatan di seluruh Aceh semakin merata dan masyarakat di daerah terpencil tidak lagi kesulitan mendapatkan pelayanan medis berkualitas,” kata Sekda.
Sekda mengapresiasi capaian RSUDZA yang menjadi salah satu dari delapan rumah sakit di Indonesia yang berhasil melaksanakan operasi bypass cerebrovascular perdana.
Plh. Direktur RSUDZA dr Arifatul Khorida, menjelaskan pengadaan alat MRI 1,5 Tesla ini merupakan proses panjang yang telah direncanakan sejak lama untuk memperkuat layanan diagnostik.
“Alat MRI sebelumnya (yang ada di RSUDZA) telah berusia lebih dari 15 tahun. Alhamdulillah kini alat baru sudah berfungsi sebagian dan segera akan beroperasi penuh. Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan,” ujar Arifatul.
Ketua Tim Kerja Hibah dan Pinjaman Luar Negeri/Manager PMU Sihren, Aderia Rintani, mengatakan penyerahan alat ini merupakan wujud nyata kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan rumah sakit dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.
“Ini bukan sekadar seremoni. Kami menanggung biaya pemeliharaan alat selama lima tahun agar operasionalnya optimal. Namun, tantangan sesungguhnya adalah memastikan alat ini digunakan secara efektif dengan dukungan SDM yang kompeten,” kata Aderia.
Aderia menekankan pentingnya dukungan daerah untuk menyiapkan tenaga ahli melalui program pelatihan dan beasiswa sehingga operasional alat kesehatan di rumah sakit bisa lebih maksimal.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat berkolaborasi dalam menyiapkan tenaga terlatih agar investasi besar ini benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat Aceh,” ujar Aderia.
Kasih Komentar