Aceh Tamiang, Infoaceh.net – TNI Angkatan Udara menerjunkan bantuan logistik ke sejumlah wilayah yang masih terisolasi akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang.
Metode pengiriman dilakukan melalui udara menggunakan sistem airdrop dengan parasut, karena akses darat menuju beberapa desa masih terputus.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana, menjelaskan proses distribusi dilaksanakan menggunakan pesawat angkut C-130J Super Hercules TNI AU dengan nomor registrasi A-1340.
Pesawat tersebut lepas landas membawa berbagai kebutuhan darurat bagi warga terdampak.
Bantuan dilepaskan menggunakan sistem Low Cost Low Altitude (LCLA), yakni metode airdrop yang dirancang untuk memungkinkan paket bantuan dijatuhkan secara stabil dari ketinggian rendah.
Teknik ini dinilai paling efektif untuk menjangkau daerah terisolasi yang sulit dijangkau kendaraan roda empat maupun perahu evakuasi.
“Setiap bundle memuat kebutuhan darurat seperti bahan makanan siap konsumsi, perlengkapan tanggap bencana, dan keperluan mendesak lainnya,” ujar Suadnyana, Rabu (3/12).
Ia menambahkan, penggunaan LCLA memungkinkan bantuan tiba dengan cepat dan aman, sekaligus meminimalisir risiko kerusakan paket akibat benturan.
Metode Airdrop Seperti di Gaza
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, mengatakan pola operasi airdrop di Aceh Tamiang ini serupa dengan yang dilakukan TNI dalam misi kemanusiaan internasional di Jalur Gaza, Palestina, beberapa waktu lalu.
“Kita menggunakan pesawat Hercules kemudian melaksanakan distribusi bantuan dengan parasut, membawa bekal-bekal bantuan yang dibutuhkan para penduduk,” ujar Freddy.
Ia menegaskan pengerahan Super Hercules dan penggunaan parasut LCLA merupakan respons cepat TNI guna memastikan masyarakat di lokasi yang terputus tetap mendapatkan suplai kebutuhan pokok.
Hingga Rabu sore, sebagian besar wilayah hulu Aceh Tamiang masih belum dapat dijangkau karena jembatan penghubung putus, jalan tertimbun tanah longsor, dan debit sungai yang masih tinggi.
Kondisi ini membuat bantuan udara menjadi pilihan paling memungkinkan untuk sementara waktu.
Operasi airdrop direncanakan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan sambil menunggu pembukaan akses darat dan membaiknya kondisi cuaca.
Pemerintah daerah dan tim gabungan SAR juga sedang berupaya mempercepat evakuasi warga serta mengirim logistik tambahan dari pos komando utama.



