Aceh Besar, Infoaceh.net — Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram) meninjau langsung antrian panjang di sejumlah SPBU bersama unsur Forkopimda Aceh Besar dan pihak Pertamina, menyusul meningkatnya antrean kendaraan dalam beberapa hari terakhir, yakni SPBU kawasan Lamsayuen, SPBU Aneuk Galong dan SPBU Samahani, di Kabupaten Aceh Besar.
Syech Muharram menegaskan, stok BBM di Aceh Besar sebenarnya dalam kondisi aman. Ia menyebut, kondisi antrian yang mengular justru lebih banyak dipicu kepanikan masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini kami bersama Forkopimda Aceh Besar dan pihak Pertamina mengunjungi SPBU karena beberapa hari ini kami melihat panjangnya antrean, baik mobil maupun motor. Ini sudah sangat meresahkan. Setelah kami panggil Pertamina dan tanyakan langsung, ternyata stok minyak untuk layanan masyarakat Aceh Besar masih cukup, bahkan sudah ditambah lagi kuotanya,” ujarnya, Jum’at (5/12).
Bupati meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan antrian berlebihan. Ia menegaskan sesuai koordinasi dengan Pertamina, SPBU diminta melayani masyarakat lebih lama.
“Kami sudah meminta Pertamina menginstruksikan SPBU di Aceh Besar untuk buka dari jam 07.00 pagi hingga jam 12.00 malam. Pertamina melaporkan stok aman dan tidak kosong. Mudah-mudahan ini menjadi informasi kepada masyarakat supaya lebih tertib dan tidak perlu antre panjang,” jelasnya.
Syech Muharram menyampaikan, Pertamina telah diminta mengisi tangki SPBU yang kosong sebelum subuh, sehingga distribusi dapat berjalan lancar sejak pagi hari. Ia menambahkan, penggunaan jerigen juga harus sesuai peruntukan.
“Kami mengimbau masyarakat yang mengambil minyak menggunakan jerigen agar benar-benar untuk kebutuhan yang dimaksudkan. Para penjual eceran juga jangan sampai menaikkan harga hingga Rp30 ribu per liter. Ini bisa berkenaan dengan tindakan pihak penegak hukum. Dalam kondisi musibah seperti ini, jangan mencari keuntungan pribadi,” tegas Bupati.
Pertamina Pastikan Stok Aman 5 Hari ke Depan
Sales Branch Manager PT Pertamina Regional Aceh, Ferdi Fajrian A, memastikan stok BBM di Aceh berada pada kondisi sangat aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Alhamdulillah stok di SPBU tercukupi, bahkan bisa lebih. Kami menghimbau masyarakat agar tidak panik karena kondisi stok BBM di Aceh sangat aman, cukup untuk menyuplai kebutuhan 5 hari ke depan. Kapal pengangkut juga sedang mengantri untuk mengisi tangki suplai kami, dan dalam tiga hari ke depan kapal berikutnya akan masuk lagi,” jelasnya.
Ferdi menegaskan aturan terkait penjualan BBM di luar lembaga resmi. “Kami sampaikan, pengecer bukan lembaga penyalur resmi. Lembaga resmi yang kami akui untuk menjangkau pedesaan adalah Pertashop. Pembelian menggunakan jerigen saat ini hanya diperbolehkan untuk genset dengan BBM non-subsidi serta kebutuhan alat berat dalam penanggulangan bencana,” tuturnya.
Kapolres Aceh Besar AKBP Sujoko turut memastikan ketersediaan BBM berdasarkan laporan Pertamina. Ia mengimbau warga membeli BBM secara wajar dan tidak melakukan penimbunan.
“Ketersediaan stok BBM cukup, ini dikuatkan oleh pernyataan Pertamina. Karena stoknya cukup, saya harapkan masyarakat tidak perlu mengantri panjang dan membeli sewajarnya saja. Jangan berpikir untuk menimbun, karena itu berbahaya dan rawan kebakaran jika tidak memiliki standar penyimpanan yang benar,” ucapnya.
Kapolres meminta masyarakat berhati-hati terhadap penjualan BBM eceran yang tidak memiliki standar penyimpanan aman.
“Eceran bukan penyalur resmi. Ketika menyimpan BBM tanpa alat pemadam, tempat yang tidak steril, itu sangat berbahaya. Jangan memanfaatkan situasi bencana untuk menaikkan harga demi keuntungan pribadi,” tegasnya.



