BANDA ACEH, Infoaceh.net – Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan genset rumah sakit dan alat berat yang membuka akses jalan sangat dibutuhkan di masa tanggap darurat. Karena itu, pasokannya harus menjadi prioritas.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh M Nasir Syamaun saat berkunjung ke Fuel Terminal Pertamina di Krueng Raya, Jum’at (5/12/2025) sore.
“Pasokan listrik PLN masih belum stabil, saat ini Rumah sakit itu menggunakan genset untuk pelayanan kesehatan. Karena itu, BBM di setiap Rumah Sakit harus menjadi prioritas. Selain itu, alat berat yang saat ini bekerja membuka akses jalan juga harus menjadi prioritas agar kerja-kerja mereka bisa lebih optimal,” ujar Sekda.
Sebagaimana diketahui, bencana banjir, banjir bandang dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, mengakibatkan akses jalan dan jembatan putus.
Hal ini mengakibatkan upaya penanganan darurat terkendala.
Hanya jalur udara dan laut yang bisa diandalkan untuk pengiriman bantuan di kawasan terisolir.
Karena itu, alat berat yang saat ini mengupayakan pembukaan akses jalur darat yang tertimbun material longsor dan banjir harus mendapatkan pasokan BBM yang cukup.
Pada pertemuan tersebut, Sekda Aceh juga sempat menelepon Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar, untuk memastikan jumlah alat berat dan BBM yang diperlukan untuk membuka akses jalan.
“Saat ini alat berat terus kerja Pak Sekda, namun kami kekurangan BBM. Kami sangat butuh solar agar alat berat bisa terus bekerja dan pertalite untuk kebutuhan pendukung dan aktivitas warga.
Saat ini kami masih mengupayakan untuk menembus jalur jalan Simpang KKA. Kita butuh 40-50 ton BBM,” ujar Tagore.
Menanggapi hal tersebut, Sekda menegaskan, saat ini Pemerintah Aceh juga sedang fokus membuka jalur jalan KKA dari Aceh Utara ke Bener Meriah.
“Baik Pak Bupati di terima kasih informasinya. Sama-sama kita buka akses jalan KKA, Pak Bupati dari atas kami tembuskan dari Aceh Utara,” kata Sekda.
Danang selaku Fuel Terminal Manager Pertamina Krueng Raya menjelaskan, terkait distribusi BBM ke wilayah tengah Aceh saat ini hanya bisa via udara. Namun, via udara juga terbatas volume pengirimannya.
“Solusi Bener Meriah dan Aceh Tengah kita akan menggunakan drum dan dipasok menggunakan helikopter. Kita akan pasok dari Lhokseumawe. Namun, permasalahannya adalah volume pasokan yang terbatas,” ujar Danang.
Sedangkan untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, Danang mengimbau masyarakat tidak panik karena stok BBM cukup.
“Stok BBM cukup, kendala di terminal ini hanya prosesi pengisian ke mobil tangki karena pasokan listrik yang belum stabil. Sedangkan di SPBU, kendala yang terjadi juga sama. Karena listrik belum stabil, maka proses pengisian ke kendaraan menggunakan genset yang harus istirahat sejam setiap 4 jam beroperasi,” kata Danang.
“Jadi, kami imbau agar masyarakat tetap tenang tidak perlu panik terkait BBM karena stoknya mencukupi, hanya hal teknis yang berkaitan dengan pasokan listrik saja yang mengakibatkan keterlambatan. Sedangkan untuk gas 3 Kg dan 12 Kg, malam ini tiba dan besok sudah bisa dipasok ke Banda Aceh dan Aceh Besar,” sambung Danang.
Wakil Direktur Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar, pada kesempatan tersebut mengapresiasi Pemerintah Aceh yang telah memberi dukungan Kapal Aceh Hebat 2 untuk memasok BBM dan gas ke Pelabuhan Krueng Geukueh dan didistribusikan ke wilayah Pantai Timur Aceh.
“Gas malam ini tiba di Banda Aceh dan besok akan segera kita distribusikan. Terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah Aceh yang telah memberikan dukungan Aceh Hebat 2 untuk mempercepat penyaluran BBM. Kapal kami juga sedang bergerak dari Tanjung Priok, Insya Allah 5 hari mendatang tiba di Aceh,” kata Muchtasyar.
“Maaf jika ada yang kurang, maaf jika belum memuaskan, namun kami telah dan bertekad terus berusaha semaksimal mungkin agar rantai pasokan BBM bisa segera stabil,” sambung Muchtasyar.



