INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Aceh

Wali Nanggroe Kritik Pemerintah Lambat Tangani Bencana Aceh, Minta Dibuka Akses Bantuan Internasional

Last updated: Rabu, 10 Desember 2025 08:19 WIB
By M Saman
Share
Lama Bacaan 5 Menit
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar 
SHARE
Aceh Besar, Infoaceh.net — Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haythar, menunjukkan kemarahan dan kegeramannya dengan kondisi yang sedang dialami masyarakat Aceh yang tengah dilanda bencana banjir bandang dan longsor.
Malik Mahmud menilai penanganan bencana oleh pemerintah sangat lambat, sehingga banyak wilayah terdampak masih terisolir dan masyarakat kesulitan menerima bantuan.
“Penanganannya lambat, sangat lambat. Sampai saat ini masih ada daerah terisolir dan masyarakat kesulitan mendapatkan bantuan,” tegas Wali Nanggroe saat menerima audiensi pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh di Meuligoe Wali Nanggroe, kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar, Selasa (10/12/2025).
Wali Nanggroe mengaku geram setelah mengetahui  helikopter yang dikirim ke Aceh hanya berjumlah sekitar empat unit. Menurutnya, dengan skala bencana yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, jumlah tersebut sangat tidak memadai.
Ia menilai Aceh membutuhkan puluhan helikopter sekaligus, terlebih bencana serupa juga terjadi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Bencananya di Aceh itu 18 kabupaten/kota, tidak mudah menangani ini sekaligus. Para korban butuh bantuan cepat. Alasannya apa lagi tidak ditetapkan bencana nasional?”
Wali Nanggroe menambahkan bahwa penetapan status bencana nasional seharusnya dilakukan lebih cepat untuk memungkinkan akses bantuan dari negara-negara luar.
Malik Mahmud mengungkapkan dirinya telah berkomunikasi dengan sejumlah negara, seperti Tiongkok, Singapura, Rusia, dan Uni Emirat Arab, yang siap membantu Aceh.
Namun, bantuan tersebut tidak bisa masuk karena pemerintah pusat belum membuka akses bantuan internasional.
“Mereka belum bisa masuk karena pemerintah pusat belum membuka ‘pintu’. Yang bisa masuk hanya bantuan dari konsulat atau kedutaan yang ada di Indonesia, itu pun terbatas,” jelasnya.
Ia menilai negara-negara terdekat sudah siap membantu Aceh, tetapi terhambat oleh kebijakan pemerintah pusat.
Dalam kesempatan itu, Wali Nanggroe juga menyinggung soal kunjungan Presiden Prabowo Subianto yang sudah dua kali datang ke Aceh tanpa pemberitahuan kepadanya. Ia mengaku tidak pernah diundang atau diberi informasi mengenai kedatangan Presiden.
“Dua kali datang, dua kali tidak ada kabar. Staf saya tanya apakah diundang dampingi Presiden? Saya bilang tidak ada kabar apa-apa,” ujar Wali.
Ia juga menyesalkan karena Presiden hanya berkunjung ke wilayah yang dianggap tidak terlalu parah terdampak bencana yakni di Aceh Tenggara dan Bireuen, bukan ke Aceh Tamiang atau Aceh Tengah yang lebih parah.
Aceh Punya Kewenangan untuk Kerja Sama Kemanusiaan
Wali Nanggroe menjelaskan bahwa ruang kerja sama Aceh dengan pihak luar negeri sebenarnya sudah diatur dalam MoU Helsinki dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), khususnya di bidang pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan kemanusiaan.
Termasuk dalam hal menerima bantuan luar negeri untuk penanganan bencana.
Menurutnya, Aceh dapat berhubungan dengan pihak luar negeri selama tetap sepengetahuan pemerintah pusat.
“Bantuan hibah luar negeri dan bantuan kemanusiaan itu boleh, terutama untuk bencana. Mekanisme tinggal dikomunikasikan antara Pemerintah Aceh, DPRA, dan pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia menegaskan upaya komunikasi dengan sejumlah negara sudah dilakukan dan berharap pemerintah pusat tidak menghambat proses kemanusiaan tersebut.
Salahkan Kerusakan Hutan dan Perambahan Liar
Selain menyoroti lambannya penanganan bencana, Malik Mahmud menegaskan bahwa bencana besar tersebut terjadi bukan hanya karena curah hujan tinggi, tetapi akibat kerusakan hutan Aceh yang sudah berlangsung bertahun-tahun akibat penebangan liar, pembakaran hutan, dan pertambangan.
“Saat hujan lebat, tidak ada lagi pohon yang menyerap air. Air langsung menghantam rumah warga. Sungai-sungai kini penuh gelondongan kayu,” katanya.
Ia menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam Aceh hingga merusak hutan.
Wali Nanggroe mengungkapkan dirinya telah mengingatkan pemerintah daerah dan berbagai pihak sejak Oktober 2025 untuk melakukan mitigasi. Namun, peringatan itu tidak digubris.
“Banyak yang tidak peka. Kita sudah tahu hujan besar terjadi tiap akhir tahun. Tapi tidak ada kesiapan,” ujarnya.
Aceh Diibaratkan “Diterkam Singa dan Hyena”
Di akhir pertemuan, Wali Nanggroe mengibaratkan kondisi Aceh seperti sedang “diterkam binatang buas” akibat eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam oleh pihak luar.
“Pusat beri izin, tanah-tanah Aceh dikelola orang luar. Kita terus-terusan ‘dijajah’. Tidak ada yang berani bersuara,” tegasnya.
Ia pun meminta seluruh pihak di Aceh kompak menjaga hutan dan sumber daya alam agar tidak semakin rusak dan merugikan masyarakat.
Previous Article Bea Cukai Serahkan Tiga Tersangka 3,87 Juta Batang Rokok Ilegal ke Kejari Aceh Utara 
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Umum
Mendagri Jatuhkan Sanksi Pemberhentian Sementara Bupati Aceh Selatan
Selasa, 9 Desember 2025
Nasional
Listrik Masih Padam, PLN Kirim Genset Darurat ke Aceh
Senin, 8 Desember 2025
Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Tiga pemuda mengibarkan bendera Bintang Bulan di tugu pusat kota juang Bireuen, Ahad (7/12), saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Bireuen dalam rangka meninjau korban banjir bandang dan pembangunan jembatan Bailey. (Foto: Ist)
Aceh

Tiga Pemuda Kibarkan Bendera Bintang Bulan di Bireuen Saat Presiden Prabowo Tinjau Dampak Banjir

Minggu, 7 Desember 2025
Situasi pascabencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang kini semakin memprihatinkan. (Foto: Ist)
Aceh

Korban Banjir Aceh Tamiang Mulai Diserang Penyakit, Butuh Segera Bantuan Obat dan Air Bersih

Minggu, 7 Desember 2025
Aceh

Tiba di Aceh, Prabowo Lanjutkan Perjalanan Naik Helikopter ke Bireuen Tinjau Lokasi Banjir

Minggu, 7 Desember 2025
Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf (kedua dari kiri) menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Minggu (7/12).
Aceh

Gubernur Mualem Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Aceh, Terbang Satu Helikopter ke Bireuen

Minggu, 7 Desember 2025
Kondisi rumah warga yang hancur dan hanyut oleh banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang. (Foto: Ist)
Aceh

Teriakan Warga Aceh ke Prabowo: Rumah Hanyut, Ekonomi Hancur, Bagaimana Kami Mulai Lagi?

Minggu, 7 Desember 2025
Perbaikan Jembatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, yang terputus akibat banjir bandang beberapa hari lalu, saat ini terus dikerjakan. (Foto: Ist)
Aceh

Perbaikan Jembatan Meureudu yang Terputus Akibat Banjir Terus Dipacu

Sabtu, 6 Desember 2025
Dampak kerusakan banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Aceh

Mualem Minta Bupati Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues Kirim Data Koordinat Lokasi Banjir-Longsor

Sabtu, 6 Desember 2025
Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di Aceh terus bertambah menjadi 359 orang. (Foto: Ist)
Aceh

Korban Meninggal Banjir Aceh Terus Bertambah Jadi 359 Orang

Sabtu, 6 Desember 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?