Pidie Jaya, Infoaceh.net — Kondisi pasca banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya hingga kini masih jauh dari kata pulih. Lumpur tebal masih menimbun rumah dan jalan desa, sementara ancaman penyakit terus menghantui warga yang bertahan di posko pengungsian maupun di rumah-rumah terdampak.
Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Pengurus Wilayah Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Pidie Jaya, Tgk. Zulfikar atau yang akrab disapa Abi Meunasah Raya Jangka Buya, turun langsung ke lapangan mendampingi Tim Medis RSI Nashrul Ummah Lamongan, Jawa Timur, yang dikirim oleh Pengurus Besar (PB) HUDA Aceh untuk membantu korban banjir.
Kunjungan kemanusiaan tersebut menyasar sejumlah gampong yang terdampak cukup parah, di antaranya Gampong Sunong, Gunteng Meurah Dua, Manyang Lancok Merdu, serta beberapa lokasi lainnya. Di wilayah-wilayah ini, warga masih hidup di tengah sisa lumpur, puing-puing, dan lingkungan yang belum sepenuhnya bersih.
Tim medis yang dipimpin dr. Muardi Ramli SpB memberikan layanan kesehatan darurat kepada masyarakat. Berbagai keluhan kesehatan pasca banjir ditangani, mulai dari penyakit kulit, gatal-gatal, infeksi, batuk, demam, hingga gangguan kesehatan lain yang dipicu oleh kondisi lingkungan yang kotor dan lembab.
Selain pelayanan medis, tim juga menyalurkan paket sembako untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar warga yang hingga kini masih bertahan di posko pengungsian maupun rumah-rumah yang terdampak banjir bandang beberapa hari lalu.
Tgk Zulfikar menegaskan kondisi lapangan masih sangat berat. Banyak ruas jalan dan permukiman warga tertimbun lumpur dan tanah dalam ketebalan yang cukup parah, sehingga sulit dibersihkan secara manual.
“Banyak rumah dan jalan masih tertimbun tanah. Kalau hanya dibersihkan dengan tangan, ini bisa memakan waktu sangat lama. Kami sangat membutuhkan tambahan ekskavator dan alat berat dari Pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat,” ujar Tgk. Zulfikar, Sabtu (13/12).
Selain alat berat, ia juga menyoroti kebutuhan obat-obatan yang dinilainya sangat mendesak. Menurutnya, kondisi kesehatan warga di pengungsian harus menjadi perhatian serius agar tidak berkembang menjadi krisis kesehatan yang lebih besar.
“Kami mengharapkan pemerintah Aceh dan pusat untuk segera menambah obat-obatan. Warga kita banyak yang mengalami gatal-gatal parah, infeksi kulit, demam, dan penyakit lainnya akibat lingkungan yang belum bersih. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya.
Kehadiran tim medis dari Lamongan yang difasilitasi PB HUDA Aceh mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat setempat. Selain menjadi wujud solidaritas lintas daerah, aksi ini menunjukkan peran aktif dan kepedulian sosial jaringan dayah dalam merespons situasi darurat kemanusiaan di Aceh.
Warga berharap langkah-langkah kemanusiaan seperti ini dapat terus berlanjut dan diikuti dengan respons yang lebih cepat dan terkoordinasi dari pemerintah, khususnya dalam pemulihan infrastruktur dasar dan layanan kesehatan.
Di akhir kegiatan, Tgk. Zulfikar mengajak seluruh elemen untuk memperkuat gotong royong dalam mempercepat pemulihan Pidie Jaya pasca bencana.
“Masyarakat kita sangat membutuhkan uluran tangan. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Pemerintah, relawan, lembaga kemanusiaan, dan dayah-dayah di Aceh harus terus bersatu. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada seluruh warga yang tertimpa musibah ini,” pungkasnya.



