INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Negara Belum Sepenuhnya Hadir di Tengah Bencana Banjir Aceh

Last updated: Rabu, 17 Desember 2025 17:43 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 4 Menit
TA Hafil Fuddin SH SIP MH
SHARE
Oleh: T. Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH*
Banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dalam beberapa pekan terakhir bukan sekadar peristiwa alam biasa. Ia adalah ujian bagi kemanusiaan, sekaligus cermin bagi kita semua tentang sejauh mana negara benar-benar hadir ketika rakyatnya berada dalam keadaan paling rapuh.
Sebagai orang Aceh, saya mengikuti penanganan bencana ini dengan rasa harap, syukur, sekaligus kegelisahan yang tidak bisa disembunyikan.
Harus diakui, negara telah datang. Aparat TNI dan Polri turun ke lapangan, tenaga kesehatan bekerja tanpa lelah, relawan bergerak dengan segala keterbatasan.
Posko pengungsian didirikan, dapur umum mengepul di tengah lumpur, dan bantuan logistik terus diupayakan.
Untuk semua itu, penghargaan patut disampaikan. Di tengah keterbatasan, ada ikhtiar yang nyata.
Namun di balik laporan resmi dan gambar-gambar bantuan yang sampai ke pusat pengungsian, masih terdengar suara lirih dari kampung-kampung yang jauh.
Aceh dengan bentang alam pegunungan, sungai besar, dan jalan-jalan yang terputus, menyimpan banyak sudut yang belum sepenuhnya terjangkau.
Hingga hari ini, masih ada jembatan yang runtuh, akses darurat yang terbatas, dan wilayah yang nyaris terisolasi.
Bahkan, ada kampung yang seakan hilang dari peta setelah diterjang banjir bandang dan longsor.
Bagi warga di sana, kehadiran negara belum sepenuhnya terasa. Bukan karena negara tidak bekerja, melainkan karena jarak antara pusat pengambilan keputusan dan realitas di lapangan masih terlalu lebar.
Negara sudah datang, tetapi belum sepenuhnya tiba.
Persoalan lain yang sering luput dari perhatian adalah cara orang Aceh mengungsi. Banyak warga memilih berlindung di rumah saudara, di meunasah atau di tempat-tempat non-resmi.
Ini bukan semata pilihan praktis, melainkan cerminan nilai budaya: menjaga kehormatan keluarga dan merawat kebersamaan.
Sayangnya, pilihan ini membuat mereka tidak tercatat sebagai pengungsi formal. Akibatnya, bantuan dan layanan kesehatan sering kali tidak sampai, padahal penderitaan yang mereka rasakan sama beratnya.
Pengalaman tsunami 2004 semestinya menjadi pengingat kolektif. Saat itu, Aceh belajar bahwa pemulihan yang cepat hanya mungkin terjadi ketika negara membuka ruang kerja sama yang terukur, transparan, dan berpihak pada korban.
Kedaulatan tetap terjaga, tetapi keselamatan rakyat menjadi yang utama. Dalam konteks bencana hari ini, kehati-hatian pemerintah tentu dapat dipahami, namun jangan sampai kehati-hatian itu justru memperlambat pemulihan warga.
Rencana pembentukan satuan tugas atau badan khusus penanganan bencana patut diapresiasi. Aceh membutuhkan satu komando yang jelas, keputusan yang cepat, dan keberanian menembus wilayah terisolasi. Bencana tidak bisa ditangani dengan cara biasa.
Ia menuntut kehadiran negara yang sigap, adaptif, dan mau mendengar suara dari bawah.
Yang juga tak boleh dilupakan adalah hari-hari setelah banjir surut. Banyak petani kehilangan sawah dan ladang, banyak keluarga kehilangan sumber penghidupan.
Tanpa jaminan hidup sementara, bantuan pertanian, dan pemulihan ekonomi berbasis gampong, bencana alam bisa berubah menjadi luka sosial yang panjang. Bagi orang Aceh, kehilangan tanah garapan bukan sekadar kehilangan ekonomi, tetapi juga kehilangan martabat.
Sebagai bagian dari masyarakat Aceh, saya ingin menegaskan bahwa Aceh tidak menuntut keistimewaan.
Yang kami harapkan hanyalah kehadiran negara yang utuh, yakni hadir saat air mulai naik, hadir ketika lumpur menutup jalan, dan tetap hadir hingga rakyat dapat kembali hidup dengan layak dan bermartabat.
Dalam keyakinan orang Aceh, musibah adalah ujian dari Allah SWT. Namun, ujian itu menuntut ikhtiar, bukan hanya kesabaran.
Menolong sesama adalah bagian dari iman, dan negara memiliki amanah besar untuk memastikan tak ada satu pun warga yang merasa ditinggalkan.
Aceh kuat karena iman dan kebersamaan. Indonesia akan kuat bila negara benar-benar hadir, bukan hanya datang lalu pergi, tetapi tinggal bersama rakyatnya sampai luka itu benar-benar sembuh.
*Penulis adalah mantan Pangdam Iskandar Muda, Tokoh Masyarakat Aceh
Previous Article Helikopter TNI AU Mendarat Darurat di Aliran Sungai Distribusikan Bantuan ke Gayo Lues
Next Article Kejati Aceh Raih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2025
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Siapa Andini Permata Videonya Berdurasi 2 Menit 31 Detik Bareng Adiknya Viral di Medsos
Umum
Siapa Andini Permata? Sosok Fiktif di Balik Video 2 Menit 31 Detik yang Jadi Umpan Penipuan Digital
Jumat, 11 Juli 2025
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bersama kedua istrinya, Marlina Usman atau Kak Ana (Ketua TP PKK Aceh) dan Salmawati SE atau Bunda Salma (Anggota Komisi III DPRA). (Foto: Ist)
Aceh
Dua First Lady Aceh: Antara Kak Ana dan Bunda Salma, Siapa Paling Berpengaruh?
Kamis, 3 Juli 2025
Nasional
UNDP Kaji Bentuk Bantuan Penanganan Pascabencana di Aceh
Rabu, 17 Desember 2025
Nasional
Krisis Kemanusiaan Pasca Banjir Aceh, Pemerintah Indonesia Berpotensi Melanggar HAM
Rabu, 17 Desember 2025
Umum
Telkomsel Tak Punya Empati di Tengah Bencana Aceh
Selasa, 16 Desember 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

250 Ton Beras Masuk Tanpa Izin: Bukti BPKS Terlalu Lama Dibiarkan Tanpa Pengawasan

Senin, 24 November 2025
Peta Wilayah Kerja Migas Aceh (Dok. Dinas ESDM Aceh)
Opini

Tiga Proyek Migas Aceh: Banyak Panggung, Minim Bukti

Kamis, 20 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

20 Tahun Menghabiskan APBN: BPKS Layak Dievaluasi atau Dibubarkan

Senin, 17 November 2025
Dr (cand) Yohandes Rabiqy, SE., MM
Opini

Aceh Kaya Energi, Tapi Miskin Otoritas

Sabtu, 15 November 2025
Riza Syahputra
Opini

Fobia Terbesar Pejabat Indonesia: Bukan Neraka, Tapi Kehilangan Jabatan

Rabu, 12 November 2025
dr. Suzanna Octiva SpKJ
Opini

Ketika Penjaga Kesehatan Aceh Bertahan Tanpa Kepastian

Rabu, 12 November 2025
Opini

Prabowo Perlu Belajar dari Sultan Iskandar Muda

Senin, 10 November 2025
Opini

Hukum yang Lupa pada Nurani

Sabtu, 8 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?