Banda Aceh — Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), masuk dalam tiga besar perguruan tinggi di Indonesia yang meraih dana hibah riset Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Kepala LPPM USK Prof Dr Taufik Fuadi Abidin S.Si M.Tech di
Banda Aceh, Jum’at (19/02/2021) menjelaskan, informasi ini diperoleh setelah diumumkan oleh Menristek/BRIN Prof Bambang Brodjonegoro PhD di Jakarta, dimana USK masuk 3 besar penerima hibah riset kompetitif nasional untuk perguruan tinggi kluster mandiri di luar Perguruan Tinggi Badan Hukum (Non PTN BH).
Adapun peringkat pertama dan kedua peraih dana riset ini adalah Universitas Brawijaya sebesar Rpb12 miliar dan Universitas Andalas dengan total Rp 10,9 miliar. Sementara USK, berhasil meraih dana riset kompetitif nasional ini sebesar Rp 9,8 miliar dari 82 judul.
Dana hibah penelitian yang diperoleh oleh USK ini, ungkap Taufik, naik signifikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 lalu, USK berhasil mendapatkan dana hibah riset sebesar Rp 6,7 milyar, terdapat penambahan Rp. 3,1 milyar atau naik sekitar 46,27%.
“Alhamdulillah, dari 47 perguruan tinggi kluster mandiri di Indonesia, Universitas Syiah Kuala berada di peringkat 3 besar,” ucap Taufik.
Untuk itulah, Taufik berharap, riset-riset yang telah didanai ini menghasilkan luaran penelitian dan produk inovasi yang akan menyelesaikan berbagai persoalan dalam masyarakat serta mendorong pembangunan nasional.
Rektor USK Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng menyampaikan syukur atas pencapaian ini. Menurut rektor, hibah riset ini menjadi sangat penting bagi USK. Mengingat selama ini USK terus berupaya menguatkan perannya sebagai perguruan tinggi berbasis riset.
Komitmen tersebut direalisasikan USK dengan mengalokasikan dana yang cukup besar untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dana tersebut bertujuan untuk menstimulasi para dosen/peneliti melakukan kajian atau penelitian untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.
Hal ini, ungkap rektor, juga berkaitan erat dengan rencana USK menjadi PTN-BH pada tahun mendatang. Maka kegiatan riset di perguruan tinggi ini harus ditingkatkan.
“Bagi USK dana hibah riset ini menjadi sangat berarti, karena dapat mendorong USK memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi berbasis riset. Sekaligus untuk mendukung upaya transformasi kita menjadi PTN-BH, sehingga kampus ini bisa berkiprah lebih luas lagi untuk masyarakat,” ucap Rektor. (IA)