Aceh Besar — Bupati Aceh Besar Mawardi Ali membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Aceh Besar tahun 2022 yang dilaksanakan di Aula SKB, Kota Jantho, Selasa (30/3).
Musrenbang RKPD Dengan mengambil tema “Percepatan Pemulihan Ekonomi masyarakat dan reformasi sosial yang berkeadilan dengan berlandaskan syariat Islam” bertujuan untuk menyepakati prioritas pembangunan 2022 sesuai denga hasil usulan Musrenbang dari OPD, masyarakat dan dewan yang sudah dilaksanakan sebelumnya sesuai dengan urutan untuk pelaksanaan Musrenbang RKPD.
Dalam sambutannya Bupati Aceh Besar menjelaskan, RKPD ini sangat penting untuk mengejar berbagai ketinggalan terhadap target-target yg belum selesai dalam masa pimpinan Mawardi Ali dan Tgk Husaini A Wahab. “Ini penting untuk mengejar target pembangunan yang belum selesai,” ujar Mawardi.
“Dalam pembangunan keberhasilan sangat ditentukan dengan perencanaan yang baik. Perancangan perencanaan ini sangat penting dan sebuah keniscayaan dan perlu serius dalam pelaksanaan perencanaan,” tambah Mawardi.
Selain itu Mawardi Ali juga menyampaikan tujuan pembangunan harus fokus, dalam perencanaan pembangunan harus berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga untuk itu diperlukan RPJP agar pembangun terus berlanjut.
Keberhasilan pembangunan daerah juga tergantu terhadap 7 indikator yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.
“7 indikator terhadap keberhasilan pembangunan ini dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Pertama angka kemiskinan, angka pengangguran, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan perkapita, angka genio rasio (angka penyebaran pendapatan penduduk merata),” helas Mawardi.
Sementara Kepala Bappeda Aceh Besar Rahmati menjelaskan, untuk pelaksanaan Musrenbang RKPD ini sudah melalui berbagai tahapan hingga RKPD ini bisa dilaksanakan.
Selain itu Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali juga menyampaikan dengan Musrenbang semua yang hadir dan terlibat memiliki tugas yang sama untuk menyukseskan Musrenbang RKPD 2022.
“Di Musrenbang inilah kita harus berperan aktif menyukseskan program Bupati/Wakil Bupati, selain itu perlu adanya sinkronisasi program sehingga tidak tumpang tindih dan dapat menghemat anggaran,” ujar Iskandar Ali yang merupakan adik kandung Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.
Ia menyarankan kepada semua pejabat yang terlibat dan para tokoh masyarakat dapat duduk bersama dan berdiskusi sehingga menghadirkan konsep yang baik untuk perencanaan Aceh Besar ke depan.
“Saran saya kita harus berdiskusi dan saling tukar pikiran agar dapat menghasilkan konsep perencanaan yang matang untuk pembangunan Aceh Besar,” pungkas Ketua DPRK. (hasrul)



