BANDA ACEH – Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Lembaga Wali Nanggroe Aceh kembali berduka. Pada Jum’at (4/6), Tgk Haji Amir Rashid bin Tgk Haji Mahmood yang tak lain adalah abang kandung dari Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, meninggal dunia dalam usia 95 tahun di Singapura.
“Benar, tadi pagi kita mendapat kabar duka tersebut dari Singapura,” kata Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe, M Nasir Syamaun.
Nasir dalam keterangannya menyebutkan, almarhum Tgk Haji Amir Rashid atau sering juga disapa Meuntroe Amir tutup usia di sebuah rumah sakit di Singapura pada pukul 05.00 waktu Singapura atau 06.00 WIB.
Katibul Wali Nanggroe Aceh Azwardi AP MSi mengatakan, Lembaga Wali Nanggroe Aceh sangat ini sangat berduka atas meninggalnya Mentroe Amir. “Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar saat ini dalam kondisi sangat berduka,” kata Azwardi.
Betapa tidak, Malik Mahmud bukan saja kehilangan saudara sekandung, tapi kehilangan sosok yang paling tua dalam keluarga. Almarhum Meuntroe Amir merupakan lelaki tertua dari empat bersaudara.
“Atas nama Keurukon Katibul Wali Nanggroe dan atas nama pribadi, kita mendoakan semoga Allah Subhanawataala menerima segala amal ibadah almarhum, dan mengampuni segala dosa-dosanya,” kata Azwardi.
Semasa hidup, Meuntroe Amir cukup dikenal luas dikalangan pejuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Beliau pernah menduduki jabatan Menteri Perdagangan dalam struktur Kabinet GAM pasca dideklarasikan 4 Desember 1976.
Ketika almarhum Hasan Tiro yang merupakan deklarator GAM pulang ke Aceh tahun 2008, Meuntroe Amir ikut mendampingi rekan seperjuangan sekaligus sahabatnya itu menginjakkan kaki ke Tanah Rencoeng.
Tahun 2017, mantan Panglima GAM Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem terbang langsung ke Singapura untuk menjenguk almarhum Meuntroe Amir yang saat itu sedang dirawat di Rumah Sakit Bright Vision Hospital Singapore.
“Mualem harus mat Aceh untuk peukeng syariah ahlussunnah waljamaah yang bermazhab Syafi’i,” ujar Meuntroe Amir kepada Mualem saat itu.
Meuntroe Amir lahir pada 1927 di Singapura. Ayah beliau Haji Mahmood, merupakan saudagar Aceh yang telah lama menetap di Singapura.
Ketika almarhum Hasan Tiro menyusun kabinet pertama pasca deklarasi tahun 1976, Amir Rashid langsung tergabung di dalamnya sebagai Manteri Perdagangan. Karena itulah, selanjutnya beliau dikenal dengan nama Meuntroe Amir.
Selamat jalan Mentroe Amir. (IA)