BANDA ACEH — Ajakan pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi siswa di Aceh diharapkan dapat berjalan dengan sukses tanpa ada paksaan, apalagi ancaman untuk mundur kepada kepala sekolah yang tidak mampu menuntaskan vaksin siswa, seperti dilontarkan oleh Kadis Pendidikan Aceh Alhudri.
“Kita berharap dan mendukung agar agenda vaksinasi bisa sukses. Tapi tidak bisa dengan bahasa-bahasa arogan dan mengancam begini,” ujar Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Dr Teuku Tgk Zulkhairi MA, Senin (20/9).
Menurutnya, pejabat yang sedang punya kuasa sebentar hari ini agar memposisikan dirinya masing-masing sebagai orang yang penuh kasih sayang. Bukan orang yang penuh amarah dengan menyebarkan ancaman.
Jika di lapangan dirasa ada kesulitan dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19, maka lakukan upaya-upaya maksimal untuk meyakinkan mereka yang ragu. Berikan penyuluhan maksimal dan beri solusi atas apa yang mereka khawatirkan.
“Siswa-siswi di sekolah itu bukan anak-anak kandung Pak Kepala Sekolah atau guru, mereka anak dari orang tuanya masing-masing. Karena para siswa adalah anak dari orang tuanya masing-masing, maka tak mungkin kepala sekolah bisa memaksa. Kuasa kepala sekolah adalah untuk mendidik, bukan untuk memaksa,” tegas Zulkhairi.
Jadi, lanjutnya, jika ada masyarakat ragu dengan vaksin karena khawatir dengan berbagai alasan misalnya jatuh demam, lumpuh dan lainnya sebagaimana ada satu dua kasus yang diberitakan di media, maka jawablah keraguan itu dan berilah jalan keluar.
Jika sudah ada jawaban dan solusi atas apa yang sekelompok masyarakat khawatirkan, maka tak perlu lagi pun dipaksa, pasti masyarakat datang sendiri untuk divaksin.
“Buang jauh-jauh pikiran arogan. Masyarakat kita hidupnya susah. Bicaralah dengan penuh keteduhan dengan sesama anak bangsa sendiri. Jangan lelah untuk tetap jadi orang yag teduh,” pungkasnya. (IA)



