Banda Aceh — Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah (Dikmen) terbaik dari seluruh Aceh mengikuti Pemilihan GTK Berprestasi Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2021. Kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs Alhudri MM diwakili Staf Ahli Dinas Pendidikan Aceh Dra Nurhayati MM secara terpusat di Aula Hotel Madinatul Zahra, Lampeuneurut, Aceh Besar, Ahad (21/11).
Panitia pelaksana dalam laporannya yang disampaikan oleh Drs Agussalim menyebutkan, kegiatan pemilihan GTK Dikmen berprestasi berlangsung 20-24 November 2021.
Kegiatan ini adalah tahap kedua pelaksanaan pemilihan GTK Berprestasi Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2021. Sebelumnya telah diadakan pemilihan GTK pendidikan dasar dan pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) berprestasi pada 15-19 November 2021.
Pemilihan GTK Dikmen berprestasi berlangsung di beberapa lokasi antara lain, Hotel Rasamala Indah, Hotel Madinatul Zahra, Hotel Grand Aceh Syariah, Hotel Grand Aceh, Hotel Grand Arabia, Hip Hop Hotel, Oasis Atjeh Hotel, dan Hotel Garuda Syariah.
Adapun kategori lomba terdiri atas pemilihan guru SMA dan SMK berprestasi, kepala SMA dan SMK berprestasi dan pengawas SMA dan SMK berprestasi.
Berikutnya pemilihan laboran, tenaga perpustakaan, dan tenaga administrasi SMA dan SMK berprestasi.
Agenda rutin tahunan Dinas Pendidikan Aceh ini ‘memperebutkan’ hadiah umrah plus dana pembinaan Rp 10 juta bagi juara pertama dan Rp 7 juta untuk juara kedua dan Rp 6 juta bagi juara ketiga.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM dalam sambutan dan arahannya yang dibacakan staf ahli Dinas Pendidikan Aceh Dra Nurhayati MM saat membuka acara menyatakan, seorang guru tidak hanya memiliki kemampuan teknis saja, tapi juga harus memiliki disiplin yang tinggi agar menjadi contoh teladan bagi peserta didik, disamping memiliki prilaku yang baik dan komunikasi yang efektif.
“Tanpa kualitas yang baik kita hanya jadi penonton di era persaingan bebas,” kata Alhudri.
Kegiatan pemilihan GTK berprestasi ini adalah salah satu upaya Pemerintah Aceh dalam mendorong GTK untuk meningkatkan kompetensinya, terang Alhudri.
Di akhir sambutannya, Alhudri berpesan kepada tim penguji agar melakukan penilaian secara objektif dengan berpegang pada tiga langkah penting, yaitu, pertama, penilaian dilakukan secara utuh tanpa parsial, diskriminatif, dan berpihak pada orang tertentu; kedua, transparan agar bisa dipantau, dan ketiga akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan).
Tim penguji terdiri dari berbagai unsur, seperti GTK berprestasi nasional dan provinsi, tenaga ahli Dinas Pendidikan Aceh, pemerhati pendidikan, dan akademisi UIN Ar-Raniry dan Universitas Serambi Mekkah.
Beberapa tim penguji merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama yang bertugas di UIN Ar-Raniry dan GTK MAN 4 Aceh Besar.
GTK MAN 4 Aceh Besar yang dipercaya sebagai tim penguji adalah Nurchaili SPd MKom dan Rahmawati SIP.
Bagi Nurchaili ini adalah tahun ke tujuh ia dipercaya sebagai tim penguji GTK berprestasi Aceh. Guru kimia ini juga ditunjuk sebagai ketua tim penguji guru SMA berprestasi dan sekretaris tim penguji guru PKLK. Ia juga mengemban amanah sebagai koordinator tim penguji guru SMA, SMK, dan PKLK.
Sedangkan Rahmawati adalah pustakawan MAN 4 Aceh Besar yang diberi tugas pertama sebagai tim penguji tenaga perpustakaan SMK berprestasi. (IA)