BANDA ACEH — Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar turun ke lapangan untuk memantau dan mengawasi langsung terkait ketersediaan minyak goreng di Kota Banda Aceh dan sekitarnya.
Pemantauan yang dilakukan Kapolda Aceh hari ini, Kamis (17/3) di dua lokasi, masing-masing di gudang minyak goreng curah di Kampung Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, dan gudang distributor minyak goreng kemasan merk Sanco di Pagar Air, Aceh Besar.
Kapolda Aceh dalam kesempatan itu didampingi Karo Ops, Dirkrimsus, Kabid Humas Polda Aceh, Kapolresta Banda Aceh dan sejumlah personel Polri serta hadir sejumlah pejabat stakeholder lainnya.
Kapolda Aceh seusai melakukan pengecekan ke dua lokasi tersebut, menjelaskan tidak ada penimbunan serta stok cukup untuk masyarakat.
Selain itu, minyak goreng dari 2 gudang distributor itu dijual secara normal dan lancar ke penjual lainnya.
Untuk minyak goreng curah tersebut dijual dengan harga Rp 14 ribu perliter,l.
Kemudian dalam kesempatan itu, Kapolda Aceh mengimbau masyarakat sebagai pembeli tidak melakukan “Panic buying” artinya kalau membeli minyak goreng sehari-hari, hanya 1 liter, tiba-tiba membeli 1 kotak.
Polda Aceh siap melakukan pengawasan untuk ketersediaan minyak goreng baik di tingkat distributor maupun penjual lainnya.
“Selanjutnya, menyambut bulan suci Ramadan tahun ini, kita akan menyambutnya secara khusyuk dan untuk menjaga ketersediaan 9 bahan pokok, Polda Aceh membentuk tim terdiri atas Ditreskrimsus, Tim Pangan untuk mengawasi jangan sampai ada yang menjual barang-barang kadaluarsa dan lainnya,” pungkas Kapolda Aceh. (IA)