BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah meresmikan penabalan nama Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) dan Gedung Balee Keurukon Inong Aceh (BKIA) di Banda Aceh, Sabtu (11/6/2022).
Gedung Balee Meuseuraya Aceh itu sebelumnya bernama Gedung Banda Aceh Convention Hall (BACH) yang berlokasi di kawasan Lampineung, atau tepatnya di seberang jalan di depan Kantor Gubernur Aceh.
Sedangkan Gedung Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) diresmikan dengan nama baru yaitu Balee Keurukon Inong Aceh. Lokasinya terletak di depan Taman Sari atau bersebelahan dengan Balai Kota Banda Aceh.
Peresmian nama baru kedua gedung itu dipusatkan pada satu lokasi, yaitu di Gedung Balai Meuseuraya Aceh. Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRA Dalimi, Sekda Aceh Taqwallah, para asisten Sekda, hingga para kepala SKPA.
Gubernur dalam sambutannya menyampaikan syukur karena telah memiliki dua aset berharga, yang keberadaannya diharapkan dapat berperan penting dalam menunjang kerja-kerja ke pemerintahan.
Gubernur menyebutkan, gedung dan bangunan merupakan salah satu komponen aset tetap yang sangat besar nilainya bagi pembangunan daerah.
Karena itu, kegunaan dan kemanfaatan aset tersebut diharapkan betul-betul dapat dirasakan oleh pemerintah serta masyarakat.
Selain itu gubernur juga berpesan agar aset yang ada agar dimanfaatkan dengan baik, karena dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Bahkan memberikan manfaat ekonomi maupun sosial kepada masyarakat, serta mengurangi beban anggaran daerah terkait belanja pemeliharaan aset dimaksud.
“Saya berharap kedua gedung ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, sesuai fungsi dan peruntukan masing-masing,” pesan gubernur.
Balee Meuseuraya Aceh sebelumnya pernah dijadikan sebagai tempat pelaksanaan beberapa even besar level nasional, salah satunya pelaksanaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Gedung ini juga sempat menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal untuk masyarakat Aceh sebelum dipindahkan ke Museum Aceh.
Sementara Asisten III Setda Aceh Dr Iskandar AP yang juga hadir di lokasi menyebutkan, pemilihan nama Balee Meuseuraya Aceh bagi gedung ini telah melalui beberapa tahapan, dimulai dari sayembara yang diikuti oleh SKPA-SKPA, hingga akhirnya muncullah nama ini yang diusulkan oleh pihak Keurukon Katibul Wali Nanggroe Aceh.