BANDA ACEH — Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (PA) memperingati Ulang Tahun atau Milad ke-15 yang jatuh pada Kamis (7/7/2022).
Peringatan Milad tersebut berlangsung secara sederhana yang dilaksanakan di Kantor Pusat Partai Aceh, Jalan Dr Mr Mohammad Hasan Gampong Batoh, Kecamatqn Lueng Bata Kota Banda Aceh.
Hadir pada peringatan milad tersebut di antaranya Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf atau Mualem, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Saiful Bahri atau Pon Yahya, anggota DPR Aceh dari Partai Aceh, dan sejumlah kadernya.
Kegiatan juga turut diwarnai dengan doa bersama dan penyerahan santunan kepada para anak yatim.
Ketua DPRA Saiful Bahri dalam sambutannya menyampaikan, Partai Aceh yang didirikan pada 7 Juli 2007 lalu adalah tempat kita berjuang, menyumbangkan ide dan pikiran, serta harta benda.
Karenanya, bagi para anggota dan kader Partai Aceh dilarang mencari kaya atau memperkaya diri sendiri dalam aktivitasnya di partai lokal yang dibentuk oleh eks kombatan dan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut.
“Partai Aceh ini milik kita, jangan ada yang mencari kekayaan. Di sini tempat kita berjuang. Kalau memang ke sini ada yang berharap mencari kekayaan, silahkan keluar, keluar,” tegasnya.
Menurut Saiful Bahri, keadaan di Aceh sekarang ini pada jalur perjuangan politik sedang tidak baik-baik saja. Ia memisalkan ketika konflik dulu masa darurat militer. “Sekarang adalah darurat politik,” ujarnya.
Ia mengajak semua kader partai lokal Aceh itu sadar atas tugas ke depan sangat berat.
Semua kader diminta bersama-sama bertanggung jawab dan berjuang untuk kemajuan partai.
“Yang dinamakan perjuangan adalah tugas yang kita kerjakan atas kepentingan orang lain bukan keluarga kita sendiri,” sebut Saiful.
Dalam kesempatan itu, Saiful Bahri menceritakan perolehan kursi Partai Aceh di DPRA yang menurun pada Pemilu 2019.
Hal ini membuat sejumlah kebijakan pembangunan tidak bisa diambil sesuai dengan harapan Partai Aceh karena juga harus melibatkan fraksi lain.
Ia berharap ke depan pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 Partai Aceh akan memperoleh suara mayoritas di DPRA atau lebih dari 50 kursi dari 81 kursi. (IA)