Warga Bireuen Diculik-Disiksa Hingga Tewas di Jakarta, Pelaku Diduga Oknum Paspampres
BANDA ACEH — Imam Masykur (25), warga Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, meninggal dunia setelah menjadi korban penculikan dan mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan oknum TNI Anggota Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) di Jakarta.
Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal dunia, beredar luas di di kalangan masyarakat Aceh melalui media sosial sejak Sabtu malam (26/8/2023).
Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.
Dari informasi yang didapatkan setelah meninggal dunia penyerahan jenazah Imam Maskur dilakukan di RSPAD Jakarta Pusat. pada 24 Agustus 2023.
Dalam berita acara penyerahan jenazah Imam Masykur disebutkan laporan Pomdam Jaya tertanggal 22 Agustus 2023 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiyaan yang mengakibatkan mati, yang diduga dilakukan anggota Paspampres Praka RM dkk (dua orang).
Dalam beberapa video dan foto yang beredar, salah satunya tampak Imam Masykur disiksa oleh pelaku di dalam mobil.
Sementara video lainnya, tampak seorang laki-laki warga Aceh menerima telepon dari Imam Masykur.
Dalam video itu, terdengar suara Imam Masykur yang meminta dikirimkan uang sebesar Rp 50 juta.
Dalam percakapan itu, juga terdengar bahwa Imam Masykur menyebutkan bahwa ia sedang disiksa dengan kondisi badannya berdarah-darah.
“Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta),” ucap pria yang diduga Imam Masykur dengan suara yang terdengar terengah-engah.
Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.
“Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya),” begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.
Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah. Saat itu terdengar dia berulang kali mengatakan “dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).