Kenduri Maulid Hilangkan Sekat Sosial dan Politik, Terbangun Silaturrahim Orang Kaya dan Miskin
Aceh Besar — Dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad dalam bentuk berbagi makanan dan bershalawat bersama akan terbangun silaturrahim antara orang kaya dan miskin, serta terjalin kebersamaan antar berbagai komponen masyarakat.
Umat Islam bisa duduk bersama dan menghilangkan sekat-sekat sosial dan politik.
Dengan peringatan mulid Nabi juga kita bisa mengkaji ulang sejarah perjuangan Rasulullah dan sunnah-sunnah beliau.
Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Muhajirin Komplek KORPRI Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar Tgk H Khalidin Lhoong, menyampaikan hal itu dalam khutbah Jum’at di Masjid Besar Madinatussalam Lhoong, 13 Oktober 2023 bertepatan dengan 27 Rabiul Awal 1445 Hijriah.
Merayakan Maulid Nabi Muhammad merupakan rahmat yang kelak akan menjadi nikmat, untuk itu, memperingati maulid Nabi perlu dilakukan dengan berbagai bentuk kebaikan dan bershalawatlah sebanyak mungkin.
“Kalau masyarakat melakukan kenduri dan bersedekah, maka kendurilah dan bersedekah dengan ikhlas, agar kenduri dan sedekah yang dimakan anak yatim, fakir miskin dan masyarakat umum menjadi amal ibadah yang paling baik di sisi Allah,” ujarnya.
Khalidin Lhoong menguraikan, peringatan Maulid Nabi Muhammad sudah diperingati sejak 12 Rabiul Awal dua pekan lalu. Kita semua sudah tahu, pada hari tersebut adalah hari kelahiran Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, kekasih Allah yang sangat mulia dan sangat dicintai oleh Allah, sehingga dengan lahirnya beliau merupakan rahmat bagi seluruh alam ini.
Ketika Rasulullah mulai tumbuh dewasa dan berusia 40 tahun, beliau diangkat menjadi Rasul dan mulai sangat terasa, ternyata Muhammad lahir untuk memperbaiki akhlak manusia, yang saat itu kehidupan manusia sungguh biadab. Antara lain, apabila lahir anak perempuan akan dibunuh dan bahkan ditanam hidup-hidup.
Hal itu pernah dilakukan oleh Umar bin Khattab sebelum memeluk Islam, yang kemudian Umar menjadi sahabat Rasulullah. Zaman itu lebih populer dengan zaman jahiliah. Jahiliah reda setelah Nabi Muhammad memerangi kezaliman, kejahatan, dan berbagai keburukan lainnya. “Rasulullah mengajarkan mereka akhlak yang mulia, hal-hal baik dan kebenaran,” tegasnya.