INFOACEH.NET, BANDA ACEH – Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah optimis temuan baru Mubadala Energy di Sumur Tangkulo-1 akan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Aceh.
Hal itu ditegaskan Bustami kepada awak media, usai menerima audiensi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di ruang rapat Meuligoe Gubernur Aceh, Jum’at (17/5/2024).
“Insya Allah, temuan baru dari Mubadala ini akan memberikan manfaat ekonomi bagi Aceh. Sebagaimana diketahui, jika onshore di atas 12 mil laut, maka pembagiannya kan 70:30. Jadi, atas temuan besar ini bagi hasilnya adalah Aceh akan mendapatkan 30 persen keuntungan,” ujar Bustami.
“Kita tentu berharap, dengan adanya temuan cadangan gas baru ini akan memberikan daya ungkit ekonomi bagi Aceh. Dan, harapan kita atas temuan cadangan ini tentu saja Aceh masih ada harapan untuk berkontribusi di sektor Migas dan tentu saja mampu mensejahterakan masyarakat,” imbuh Pj Gubernur.
Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menjelaskan, temuan ini akan menjadi boosting project ekonomi baru di masa yang akan datang.
“Karena itu, kami bersama Pemerintah Aceh akan selalu mengupayakan ini akan memberikan kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat. Jadi, tidak ada cerita bahwa hasil dari kegiatan ini tidak sampai ke seluruh masyarakat daerah. Nantinya, kami bersama Pemerintah Aceh kami akan mengawal itu semua,” ujar Rikky.
Sebelumnya, saat beraudiensi dengan Pj Gubernur, Rikky Rahmat Firdaus yang didampingi Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut Muhammad Rochaddy, Field manager Pertamina Zona 1 Field NSO Heri Prayogo, Field manager Pertamina Zona 1 Field Rantau Despredi Akbar, Manajemen Harbour Energy Andri Kristianto dan Adi serta Manajemen Mubadala Petroleum Nadia dan Rully Bernaputra, menjelaskan tentang temuan Mubadala dan langkah -langkah yang akan dilakukan selanjutnya serta berbagai hal teknis lainnya.
Sebagaimana diketahui, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy telah mengumumkan penemuan gas yang signifikan di 65 kilometer lepas pantai Aceh Utara-Lhokseumawe, tepatnya di Sumur Tangkulo-1 di South Andaman.