Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

BSI Maslahat Tutup Informasi Soal Dana Rp6,2 Miliar Program Desa di Sabang

"Jangan kita duduk berbicara tentang celah kekurang orang yang sedang berbuat baik untuk masyarakat, kita berbicara untuk kemajuan masyarakat Sabang, kita ciptakan image bagus kepada lembaga-lembaga lokal, supaya banyak investor atau donatur lain yg masuk ke Sabang. maaf bang..bukan mengajari..tapi saling mengingatkan," sambungnya lagi.
Restoran Apung yang diduga karamba bagian bawahnya merupakan milik Dinas Perikanan dan Kelautan kota Sabang. (Foto: Ist)

Bahkan Mustafa terkesan menuding wartawan tengah mencari celah kekurangan mereka (Program Desa BSI Maslahat cluster pariwisata Sabang-red).

“Jangan kita duduk berbicara tentang celah kekurang orang yang sedang berbuat baik untuk masyarakat, kita berbicara untuk kemajuan masyarakat Sabang, kita ciptakan image bagus kepada lembaga-lembaga lokal, supaya banyak investor atau donatur lain yg masuk ke Sabang. maaf bang..bukan mengajari..tapi saling mengingatkan,” sambungnya lagi.

Tak lama berselang, seseorang mengaku bernama M.Nur menghubungi wartawan dan mengaku sebagai tim legal/pengacara dari BSI Maslahat.

“Kalau ada hal yang ingin ditanyakan terkait kegiatan BSI Maslahat di Sabang, abang bisa diskusikan dengan saya selaku legal consultan/pengacaranya,” ujar M. Nur ketika menghubungi wartawan, Senin malam (28/7).

Menurut M Nur, wartawan tidak memiliki kewenangan untuk mempertanyakan penggunaan dana CSR dari Bank Syariah Indonesia. Bahkan, dirinya mengaitkan pertanyaan tersebut dengan kode etik jurnalistik.

“Izin bang, wartawan tidak bisa dan tidak mempunyai kewenangan untuk mempertanyakan itu. Mungkin kita bisa diskusikan terkait kode etik jurnalistik bang, supaya kita bisa saling kenal,” sambung M Nur.

Ironisnya, M Nur juga mempertanyakan apakah wartawan yang melakukan konfirmasi sudah lulus UKW. Karena dinilai pertanyaan yang dilayangkan melanggar kode etik.

“Abg udah lulus UKW….?,” tanya M Nur kembali mempertanyakan ketika dijawab sudah lulus UKW tahun 2012.

“Sudah bisa lah abang jawab, Kenapa abang minta rincian pengeluaran kegiatan…?? Bersurat secara resmi saja, biar jelas maksud dan tujuannya, nanti kita pertimbangkan,” tutup M Nur yang mengaku legal consultan/pengacara BSI Maslahat.

Kabar yang beredar, kelompok wisata itu telah menarik hingga ratusan juta rupiah yang diperuntukkan membangun restoran apung (di atas karamba), beli mobil pick-up bekas dan beli tanah.

Ironisnya, keramba apung 72 petak (ukuran 4X4/petak-red) yang digunakan oleh kelompok tersebut milik Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Sabang.

author avatar
Andi Armi
Jurnalis Infoaceh.net

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup