Izin Hutan Produksi Jadi Kendala Tol Sigli–Banda Aceh Beroperasi Penuh
BANDA ACEH, Infoaceh.net – Pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) yang telah lama dinantikan masyarakat Aceh masih terkendala persoalan izin kawasan hutan produksi.
Proyek strategis nasional ini belum bisa difungsikan sepenuhnya karena izin penggunaan hutan tanaman industri (HTI) di sisi jalan tol belum diterbitkan yakni pada Seksi 1 ruas Padang Tiji-Seulimeum.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, bersama Dinas Pertanahan Aceh dalam rangka reses di daerah pemilihan, Jum’at (2/8/2025).
Rapat dipimpin oleh Plh. Kepala Dinas Pertanahan Aceh, Saiful Usman.
“Untuk badan jalan utama izinnya sudah keluar, yang tersisa hanya izin kawasan penyangga HTI. Kita masih menunggu surat pelepasan kawasan dari Kementerian Kehutanan,” ujar Saiful.
Menurutnya, progres fisik tol Padang Tiji-Seulimeum sudah hampir rampung. Namun pengoperasian penuh terganjal oleh urusan administratif tersebut.
Saiful juga menyebut sejumlah proyek strategis nasional (PSN) lain di Aceh seperti bendungan dan irigasi sudah memasuki tahap akhir pengadaan lahan.
Menanggapi hal itu, Haji Uma menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kementerian terkait agar segera menyelesaikan izin yang tertunda.
“Tol Sibanceh ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Kita akan kawal agar segera bisa difungsikan,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kerja Dinas Pertanahan Aceh dalam pengadaan lahan PSN dan mendorong adanya edukasi publik terkait nilai strategis suatu lahan pembangunan.
“Keterlibatan pemerintah daerah, tokoh adat, hingga budayawan sangat penting,” tambahnya.
Berdasarkan data, dari total 965 hektare lahan Jalan Tol Sibanceh, baru sekitar 27,4 persen atau 112 hektare yang rampung dibebaskan.
Sementara itu: Bendungan Keureuto di Aceh Utara (896 hektare) telah selesai 100 persen.
Bendungan Rukoh di Pidie rampung 92 persen dari 716 hektare.
Irigasi Lhok Guci di Aceh Barat capai 81 persen dari 269 hektare.
Irigasi Jambo Aye Kanan di Aceh Timur masih tahap identifikasi (30 hektare).