Pergaulan Bebas Marak, Peran Lembaga Keistimewaan Aceh Disorot
“Untuk anak TK dan SD yang diantar orang tuanya ke sekolah, kenapa tidak ada imbauan agar wali murid mendukung pendidikan dan syariat dengan berpakaian sesuai ketentuan? Bila ada wali murid mengantar anak ke sekolah dengan pakaian yang tidak pantas, jangan izinkan anaknya masuk lingkungan sekolah,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung peran Wali Nanggroe Aceh agar tidak hanya berdiam di dalam meuligoe, melainkan turun langsung melihat realitas kehidupan rakyat.
“Cobalah sekali-kali jalan-jalan keluar meuligoe dan melihat betapa rakyat Aceh hidup phang pho, sementara syariat oleh pemerintah dan rakyat tan na dipako (tidak dipedulikan),” tutupnya.
Unggahan Ustadz Masrul Aidi ini menuai banyak respons dari warganet. Sebagian mendukung kritikannya yang dinilai mewakili kegelisahan masyarakat, sementara sebagian lain berharap pemerintah dan lembaga istimewa Aceh segera menindaklanjuti masukan tersebut demi perbaikan penerapan syariat Islam di Aceh.
Baca Juga : Ulama Perempuan Aceh Ummi Arongan Wafat
Tutup