Kenaikan Harga Beras dan Biaya Masuk Sekolah Picu Inflasi Aceh 3 Persen pada Juli 2025
Kelompok Lain yang Mendorong Inflasi
Selain beras dan pendidikan, beberapa kelompok pengeluaran lainnya juga mengalami kenaikan, antara lain:
Pakaian dan alas kaki: naik 3,10 persen, Kesehatan: naik 1,89 persen, Transportasi: naik 0,81 persen, Rekreasi, olahraga, dan budaya: naik 1,99 persen, Penyediaan makanan dan minuman/restoran: naik 1,39 persen, Perawatan pribadi dan jasa lainnya: naik tajam 9,75 persen.
Sebaliknya, beberapa kelompok mengalami penurunan harga atau deflasi, seperti:
Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: deflasi -0,94 persen, Perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga: deflasi -0,14 persen, Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: deflasi -0,34 persen
Selain inflasi tahunan, BPS juga mencatat bahwa inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) Aceh pada Juli 2025 mencapai 0,68 persen, dan inflasi tahun berjalan (year-to-date/y-to-d) mencapai 2,56 persen.
Plt Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamuddin menegaskan pentingnya pengawasan harga bahan pokok dan biaya pendidikan, terutama menjelang masa sekolah dan hari besar keagamaan.
Ia juga mengimbau agar pemerintah daerah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dapat menjaga kelancaran distribusi beras dan mengawasi biaya pendidikan agar tetap dalam batas wajar.
“Tekanan inflasi di Aceh bersifat campuran: dari sisi pangan dan biaya musiman. Bila tidak dikendalikan, akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, khususnya rumah tangga menengah ke bawah,” tutupnya.