Bakal Cawapres Prabowo, Erick Thohir Hingga Yusril Urus SKCK dan Surat Bebas Pidana
Yusril mengatakan pihaknya hanya ingin mengantisipasi. Dia mengambil contoh saat pilpres melalui sidang umum MPR 1999. Dia mengatakan masa pendaftaran yang begitu singkat tapi dirinya sudah jauh-jauh hari mengurus persyaratan. Saat itu, Yusril mengaku hanya dirinyalah yang mengajukan persyaratan lengkap pendaftaran capres.
“Saya hanya ingin antisipasi keadaan saja berdasarkan pengalaman pemilihan presiden dan wakil presiden dalam sidang umum MPR tahun 1999. Masa pendaftaran sangat singkat, tapi jauh-jauh hari saya sudah mengurus segala surat yang diperlukan. Nyatanya, tiba-tiba semua itu diperlukan dan saya mendaftar sebagai calon presiden ke Sekretariat Jenderal MPR. Sampai jam 8 pagi, ketika pendaftaran ditutup, hanya saya satu-satunya yang mendaftar dan menyerahkan semua persyaratan sesuai TAP MPR yang berlaku,” ucapnya.
Meski saat itu tiba-tiba muncul nama Megawati Soekarnoputri dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia lantas mempertanyakan apakah kedua tokoh itu benar mengajukan persyaratan lengkap ke MPR.
“Tetapi ketika sidang umum MPR dibuka jam 10, muncul nama Gus Dur dan Bu Mega. Bagi saya, sampai hari ini masih menjadi misteri, apakah kedua beliau benar-benar menyerahkan berkas persyaratan ke Setjen MPR atau tidak. Anda bisa tanya kepada Ketua MPR ketika itu M Amien Rais,” ujarnya.
Oleh karena itulah, dia berinisiatif mempersiapkan persyaratan capres-cawapres. Dia menegaskan hal itu bentuk inisiatif pribadinya, tidak ada arahan orang lain.
“Jadi, berdasarkan pengalaman itu, saya siapkan saja surat-surat yang diperlukan atas inisiatif saya sendiri dan staf internal PBB. Tidak ada orang lain yang meminta saya untuk menyiapkan surat-surat tersebut,” ujarnya. (IA)