Tidak Dukung Ganjar Sebagai Capres, PPP Coret Ghazali Abbas dari Caleg DPR RI
“Lagi-lagi berdasarkan alasan ideologis dengan tegas saya nyatakan penolakan untuk menanda tanganinya. Kini kendati syarat-syarat untuk menjadi caleg sesuai ketentuan KPU sudah saya penuhi, namun faktanya dalam daftar calon sementara (DCS) DPR RI yang diumumkan KPU tidak ada nama saya, dan ini berarti saya batal sebagai caleg DPR RI PPP Dapil Aceh,” ungkap Ghazali Abbas.
Resiko dari Sikap Politik
Tentu sebagai muslim dan juga anggota parlemen Fraksi PPP Dapil Aceh dengan ideologi politik Islam rahmatan lil ‘alamin termaktub dalam salah satu Prinsip Perjuangan PPP adalah amar ma’ruf nahyi munkar, maka wajib hukumnya bagi dirinya di segala ruang dan waktu serta apapun resikonya dalam kerja-kerja politik di parlemen harus istiqamah melaksanakannya.
Agaknya karena kerja-kerja politik yang demikian ada pihak yang tidak suka, sehingga pada pada pileg 2004, dengan syarat-syarat yang sudah lengkap sesuai undang-undang pemilu Ghazali sudah terdaftar sebagai caleg DPD RI di Lembaga Penyelenggara Pemilu Provinsi Aceh, oleh karena permintaan dan perintah kekuatan tertentu disertai ancaman akan dihabisi ketika masa kampanye, maka nama Ghazali pun dicoret/dibatalkan sebagai caleg DPD RI.
“Terhadap pembatalan ini saya menerimanya dengan lapang dada, karena ini adalah risiko dari sikap politik, namun qadarullah oleh dukungan masyarakat 2014-2019.
“Kini hal yang sama, yakni kasus batal sebagai calon DPD RI pemilu tahun 2004 berulang kembali, karena berusaha istiqamah dengan ideologi politik Islam PPP menolak mendukung Ganjar Pranowo kader tulen dan petugas partai politik PDIP sebagai sabagai capres, maka sayapun batal manjadi caleg DPR RI PPP Dapil Aceh. Inipun risiko dari sikap politik, karena seperti telah saya nyatakan, dengan segala kekurangan dan keterbatasan saya telah dan terus berusaha istiqamah dengan ideologi politik Islam PPP, partai yang pernah membesarkan saya dan qadarullah melalui partai ini mengantar saya ke Senayan sebagai anggota Parlemen RI 1992-2004. Sisi lain lagi karena nafsu ingin jadi caleg DPR RI saya tidak mau ikut-ikutan jadi politisi robot serta mengkhianati apa-apa yang pernah saya sampaikan dalam ceramah dan dakwah politik kepada umat tentang ideologi politik Islam PPP itu,” ungkap Abang Jakarta Tahun 1979 ini. (IA)