Keutamaan I’tikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan, Didoakan Malaikat Agar Mendapat Ampunan Allah
Wanita juga boleh beri’tikaf
Dibolehkan bagi wanita untuk melakukan i’tikaf sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan istri tercinta beliau untuk beri’tikaf. (HR. Bukhari & Muslim). Namun wanita boleh beri’tikaf di sini harus memenuhi 2 syarat: (1) Diizinkan oleh suami dan (2) Tidak menimbulkan fitnah (masalah bagi laki-laki).
Waktu Minimal Lamanya I’tikaf
I’tikaf tidak disyaratkan dengan puasa. Karena Umar pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,”Ya Rasulullah, aku dulu pernah bernazar di masa jahiliyah untuk beri’tikaf semalam di Masjidil Haram?”
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ”Tunaikan nazarmu.” Kemudian Umar beri’tikaf semalam. (HR. Bukhari dan Muslim). Dan jika beri’tikaf pada malam hari, tentu tidak puasa. Jadi puasa bukanlah syarat untuk i’tikaf. Maka dari hadits ini boleh bagi seseorang beri’tikaf hanya semalam.
Melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan waktu lainnya. Karena, pada 10 hari terahir Ramadhan terdapat malam yang begitu mulia, yaitu Lailatul Qadar.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Nawawi mengutip sebuah hadis dari Aisyah Radiyallahu anha yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW juga selalu melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sampai beliau dipanggil Allah (wafat). Setelah Rasulullah wafat, istri-istrinya meneruskan kebiasaan i’tikaf.
Berdasarkan keterangan dalam kitab Al-adzkar An-Nawawi karya Syekh Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, setidaknya ada empat keutamaan yang didapatkan umat Islam jika beri’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.
Pertama, yaitu i’tikaf dapat menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara shalat sunnah dan berzikir di masjid.
Kedua, i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan juga dapat didoakan malaikat agar mendapat ampunan dari Allah.
Ketiga, i’tikaf juga dapat menjauhkan dari api neraka.