Khutbah Jum’at: Mengikuti Hawa Nafsu Mengarahkan Manusia pada Kerusakan
Nafsu jelek mengantarkan pada maksiat dan amalan yang tidak ada tuntunan.
Oleh karenanya, pesannya, seorang muslim mesti mengendalikan hawa nafsu dan tidak mengikutinya. Adapun sebab-sebab mengikuti hawa nafsu, pertama, duduk-duduk dengan pengikut hawa nafsu.
Harus diingat, bahwa duduk-duduk dengan pengikut hawa nafsu, bermajelis dengan para pemabuk, pemain judi, dan orang yang akhlaknya rusak hingga dengan orang yang amalannya asal-asalan, bisa membuat manusia terpengaruh.
Kedua, kurang mengenal hak Allah dan tidak mengenal akhirat dengan baik. Karena kalau seseorang terus memikirkan dunia dan lalai dari akhirat, hawa nafsunya akan selalu dituruti.
Ketiga, kurang amar makruf nahi mungkar. Kalau tidak saling mengingatkan, maka yang ada adalah maksiat akan terus ada di tengah masyarakat dan banyak yang menuruti hawa nafsu.
Keempat, cinta dunia dan terus tersibukkan dengan dunia. Kelima, tidak mengetahui bahaya karena menuruti hawa nafsu.
Padahal, mengikuti hawa nafsu amat berbahaya, sebab membuat manusia lalai dari kewajiban, terjerumus dalam dosa besar, hingga berbuat syirik pada Allah.
Tgk Muhammad Zaki menjelaskan, adapun cara mengobatinya, pertama, kembali pada Allah dan banyak ingat akhirat.
Karena menuruti dunia, tidak membuat kita kekal di dunia. Harta dan kekayaan yang kita miliki tidak bisa membuat hidup abadi di dunia, sehingga nafsu itu mesti dikendalikan.
Kedua, melawan hawa nafsu, tidak menurutinya. Ketiga, berteman dengan orang saleh dan bermajelis dengan ulama, seperti dengan berada di majelis ilmu dan pengajian.
“Semoga Allah menjauhkan kita dari hawa nafsu yang selalu membawa pada kesesatan,” pungkasnya. (IA)