Kader Muhammadiyah Harus Lawan Politik Tanpa Etika
Tapi warga Muhammadiyah dianjurkan aktif memberikan dukungan pada diaspora kader Muhammadiyah yang menjadi caleg pada berbagai partai politik peserta kontestasi 14 Februari 2024 nanti.
“Saya yakin kader Muhammadiyah pasti memiliki moral dan etika politik yang di atas rata-rata caleg lainnya. Mari kita dukung sepenuhnya,” ajak Ma’mun di depan sekitar 100 peserta yang hadir secara langsung maupun secara online.
Ma’mun mengingatkan, sistem politik di Indonesia masih berdasarkan “jumlah kepala”, bukan berdasarkan “isi kepala”.
Sementara warga dan caleg Muhammadiyah lebih andal isi kepalanya, tapi tidak bisa menang tanpa dukungan banyak kepala. Karena itu, kita tidak bisa alergi pada politik walaupun dianggap kotor. Kita harus aktif.
Basis penilaian kita dalam memilih jelas, yaitu etika dan moral politik. Justru kehadiran kita bisa ikut memastikan etika dan moral politik nasional kita bisa bangkit kembali.
“Para pelanggar prosedur dan etika politik tidak melanjutkan kekuasaannya,” pungkas Ma’mun. (IA)