Kasus Pengeroyokan Siswa di SMA Modal Bangsa Aceh Berakhir Damai
“Dalam pernyataan damai pihak pertama mengakui telah melakukan penganiayaan kepada korban secara bersama-sama. Pihak terlapor berjanji tidak akan melakukan lagi perbuatannya. Pihak pertama sepakat untuk membiayai perawatan korban,” pungkasnya.
Saat ini pihak keluarga korban sendiri telah mencabut laporan polisi terkait dugaan tindak pidana penganiayaan anak di bawah umur tersebut.
Sementara itu, orang tua korban Purnama Hadi AR mengatakan, pasca kejadian sendiri, ia sendiri sudah beberapa kali membawa anaknya untuk menjalani perawatan.
Pasalnya, dari hasil rontgen oleh pihak rumah sakit, terdapat beberapa gumpalan darah di bagian kepala korban.
Dirinya juga sempat kecewa kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Aceh terkait perihal kelalaian dalam penanganan perkara tersebut.
Dirinya memutuskan untuk sepakat berdamai lantaran melihat kondisi anaknya yang kini kian membaik dan tidak mengalami gejala tertentu.
“Setelah jiwa saya tenang, anak saya alhamdulillah masa depan masih ada, lantara luka yang dialaminya tidak terlalu fatal. Tapi saya berharap ini menjadi pelajaran, dan kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Perwakilan dari SMAN Modal Bangsa mengatakan, kejadian penganiayaan siswa ini akan diambil sebagai pelajaran dengan meningkatkan pengawasan di kawasan sekolah.
Hal itu dalam rangka menciptakan kenyamanan para siswa dalam hal melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.
“Kebijakan dari sekolah ini, sekarang sudah ada piket tambahan, baik dari guru dan siswa. Jadi setiap malam mereka bertugas untuk melakukan pemantauan,” pungkasnya. (IA)