Polisi Damaikan Bentrokan Remaja Ulee Kareng dan Peukan Bada Usai Kalah Perang Sarung
ACEH BESAR — Polsek Peukan Banda Polresta Banda Aceh menyelesaikan secara damai bentrokan akibat perang sarung antar kelompok remaja yang terjadi di Gampong Lamgeu-ue, Peukan Bada, Aceh Besar. Permasalahan tersebut terjadi, Senin (18/3/2024) dini hari.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kapolsek Peukan Bada Ipda Munawir Razali menjelaskan, permasalahan antar remaja harus diselesaikan secepatnya, mengingat perkembangan usia mereka terus berkembang sehingga memiliki sifat pendendam.
“Ini harus cepat diselesaikan dengan melibatkan para orang tua dan perangkat gampong,” ucap Munawir, pada Kamis (21/3/2024).
Ia menjelaskan awal mula terjadinya kesalahpahaman, pada hari Sabtu (16/3/2024) dini hari, sekelompok remaja asal Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh melakukan permainan “perang sarung” dengan kelompok dari remaja asal Peukan Bada Aceh Besar di Bundaran Ulee Lheue.
Dari permainan yang dilakukan oleh para remaja tersebut, sekelompok remaja dari Kecamatan Ulee Kareng mengalami kekalahan. Namun tidak mengakuinya.
“Dari kejadian tersebut, remaja asal Kecamatan Ulee Kareng merasa kesal dan melakukan pemukulan terhadap salah satu dari kelompok lawan NA (16), sehingga ia mengalami memar di bagian mata, wajah dan pundak,” tutur Munawir.
Lalu, pada malamnya sekitar pukul 21.00 WIB, sekelompok remaja dari Kecamatan Ulee Kareng kembali mencari salah seorang peserta dalam permainan tersebut berinisial DA (19) namun tidak dijumpai.
Sekitar pukul 23.55 WIB, DA melihat sekelompok remaja dari Kecamatan Ulee Kareng yang mencarinya, namun ia berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan diri.
“Namun salah seorang sekelompok remaja tersebut lengah sehingga mendapatkan kesempatan DA untuk membalas terhadap perlakuan atas adik kandungnya yang dipukul saat selesai permainan berlangsung,” kata Kapolsek Peukan Bada.
Kejadian tersebut terus berlanjut dan pada Senin (18/3/2024) dini hari, remaja Gampong Lamgeu-ue dan warga Ulee Lheue sedang duduk di sebuah kios di gampong Lamgeu-eu, Peukan Bada, Aceh Besar, dan tiba-tiba datang sekelompok remaja yang berjumlah sekitar empat unit sepeda motor berboncengan.