Tambang Nikel Gerogoti Raja Ampat, Bahlil: “Tenang, Jaraknya 40 KM dari Tempat Wisata”
Namun salah satu aktivis lingkungan mempertanyakan sejak kapan logika asal bukan di tempat wisata membenarkan perusakan alam? Yang lebih mengejutkan, meski tambang sempat dihentikan sementara, Bahlil buru-buru meluruskan bahwa izin tambang itu sudah ada sejak 1998, saat dia bahkan belum masuk kabinet. Seolah ingin cuci tangan atas kekacauan yang sedang berlangsung.
Apakah argumen jauh dari tempat wisata cukup jadi alasan untuk menambang di surga laut dunia?
Bahlil juga menekankan bahwa izin tambang sudah ada sejak 1998 dan dia tidak terlibat karena saat itu belum menjabat. Namun publik bertanya apakah klaim tidak terlibat di masa lalu cukup untuk melegitimasi kerusakan hari ini?
Bahlil mengaku sering ke Raja Ampat. Tapi tetap tak menjawab kekhawatiran warga, pegiat lingkungan, dan masyarakat adat yang sejak lama menolak tambang di kawasan ini.
“Kalau memang tidak merusak, kenapa operasional tambang dihentikan sementara? Ada apa yang sedang ditutupi?” ujar salah satu aktivis lingkungan.
Tag
- Bahlil Lahadalia tambang
- eksploitasi nikel papua barat
- kerusakan ekosistem laut raja ampat
- masyarakat adat tolak tambang
- Menteri ESDM bela tambang
- nasional
- peristiwa
- Piaynemo tercemar
- prabowo:
- PT Gag Nikel
- surga bahari terancam
- tambang nikel Raja Ampat
- tambang PT Antam kontroversi
- tambang vs wisata
- www.infoaceh.net
Tutup