BANDA ACEH — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (CARE – LAZISNU) menghibahkan 1 unit mobil operasional pelayanan haji ke Kanwil Kemenag Aceh.
Mobil mini bus putih tersebut, telah tiba di halaman Kanwil Kementerian Agama Aceh.
Toyota Hiace, Program Kemaslahatan BPKH ini diserahterimakan, setelah apel Senin, 18 April 2022.
Penyerahan dilakukan sekaligus mengecek kelengkapan interior dan eksterior mobil, termasuk AC, lampu, dan ginset, serta layar di atap mobil.
Penyerahan dilakukan Plt Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Drs H Marzuki MA serta Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dengan driver M Hasbi yang mengantar mobil dari Bekasi Selatan Jabar itu. Pengiriman dilakukan PT Alamanda Transportasi Persada (ATP).
Penyerahan di depan lobi kantor, disaksikan Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Drs H Maiyusri MA, jajaran Bidang PHU, serta jajaran lainnya.
Mobil putih operasional untuk pelayanan haji Kanwil Kemenag Aceh ini, hibah BPKH melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (CARE – LAZISNU).
Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal SAg MAg dan Kabid PHU Drs H Arijal MSi sebelumnya telah meninjau pengerjaan interior mobil tersebut di Tanjung Priok Jakarta Utara, Kamis, 24 Februari 2022.
Dr Iqbal berterima kasih kepada BPKH atas kepercayaan ini dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan ibadah kepada calon jemaah haji, baik manasik atau berbagai kegiatan menyangkut haji dan umrah di Aceh. Apalagi jika musim haji akan kembali normal di masa-masa mendatang.
“Kondisi geografis di Aceh luas dan beberapa daerah masih berat untuk di tempuh, karenanya dibutuhkan penunjang yang memadai,” katanya.
Iqbal mengatakan dengan adanya sarana yang memadai tentu akan memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya haji dan umrah.
“Semua kita lakukan demi memberikan peningkatan kualitas layanan untuk umat, terutama calon jamaah haji, mereka butuh layanan prima, InsyaAllah indeks pelayanan terhadap jamaah pun akan berbanding lurus lebih baik,” imbuh Iqbal.
Ia mengatakan, selain sarana, juga dibutuhkan SDM yang memadai untuk mendukung manajemen pelayanan jamaah haji yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama, baik di tingkat Provinsi hingga Kabupaten Kota dengan pemahaman regulasi yang baik.
Ia juga berharap ditengah kondisi pandemi ini pelayanan terhadap calon jamaah tidak boleh terhambat. Meski sudah dua tahun pembatalan pemberangkatan haji, namun kita harus tetap optimis untuk melakukan persiapan dan manasik bagi calon jemaah untuk tahun depan.
“Alhamdulillah, semoga ikhtiar kita untuk memberikan pelayanan ke calon jemaah haji semakin memuaskan,” sebutnya. (IA)
