INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Umum

Irjen Agung Makbul, Jenderal Santri yang Minta Didoakan Kembali ke Aceh

Last updated: Sabtu, 18 Juni 2022 21:25 WIB
By Redaksi - Wartawati Infoaceh.net
Share
Lama Bacaan 10 Menit
Irjen Pol Dr Agung Makbul SH MH (kanan) berbicang dengan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab alias Tu Sop, Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) dan Pimpinan Dayah Babussalam Jeunieb, Bireuen, dan Tgk H Faisal Ali alias Lem Faisal, Ketua Majelis Permusyawarahan Ulama (MPU) Aceh. (Foto: Dok. Kemenkopolhukam)
SHARE

Banda Aceh – Pesan Irjen Pol Agung Makbul, Sekretaris Tim Saber Pungli dan Staf Ahli Menko Polhukam bidang Ideologi dan Konstitusi, dalam khutbah Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman, berisi ajakan untuk meninggalkan praktik pungutan liar alias pungli.

Dia mengingatkan agar umat Islam tidak berlaku korup. Agung mengatakan praktik pungutan liar masuk dalam kategori menzalimi orang lain. Itu termasuk dosa yang mendatangkan azab Allah.

UIN Ar-Raniry menggelar Retret Kepemimpinan tahun 2025 pada 21–25 November di Asrama Haji Embarkasi Aceh.
70 Pejabat UIN Ar-Raniry Ikut Retret Kepemimpinan di Asrama Haji

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih,” kata Agung mengutip salah satu ayat dalam surah Asyu-Syu’ra, dalam khutbah Jum’at, 17 Juni 2022.

- ADVERTISEMENT -

Bagi Agung, berdiri di mimbar masjid untuk menyampaikan khutbah ataupun ceramah agama bukan hal langka.

Dalam satu kesempatan saat berkunjung ke Aceh, Mei 2022 lalu, dia juga menyampaikan khutbah di Masjid Agung Meulaboh, Aceh Barat.

- ADVERTISEMENT -
TNI/Polri dan KPA-PA di Langsa Sepakat Tidak Ada Perayaan Milad GAM 4 Desember  

Agung mengatakan dia memiliki sedikit pengetahuan yang ingin dia amalkan dan dia sampaikan kepada banyak orang. Ilmu yang tidak diamalkan, kata Agung, seperti pohon tanpa buah.

Di lingkungan kerja, Agung Makbul memang dikenal sebagai “jenderal santri”. Pembawaannya kalem. Murah senyum dan terbuka dengan siapa saja yang ditemui.

Berbincang dengan Agung juga mengasyikkan karena dia memahami banyak urusan, tidak terkecuali dalam urusan agama.

Asisten I Sekdakab Aceh Besar, Farhan AP menyampaikan paparan dalam Rapat Kerja Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD-RI bersama Pemerintah Aceh yang digelar di aula lantai III Kantor Gubernur Aceh, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Pemkab Aceh Besar Desak Pencabutan Status Hutan Lindung Lampuuk

Sehari-hari, saat waktu salat tiba, dia sering kali didaulat menjadi imam saat melaksanakan salat berjamaah di kantornya, di Komplek Kementerian Polhukam, di Jakarta.

- ADVERTISEMENT -

Di tempat tinggalnya, di kawasan Cibubur, Jakarta, dia diamanahkan untuk menjadi ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM).

Masjid dan balai pengajian adalah tempat Agung oleh orang tua. Dia tinggal di kompleks madrasah yang dibangun dan dibesarkan ayahnya di Cirebon, Jawa Barat. Kota itu juga dikenal sebagai Kota Santri.

Abah–demikian Agung memanggil sosok ayahnya–adalah Haji Turmuzi, bekas Ketua Majelis Ulama Indonesia Wilayah Cirebon dan seorang pendidik. Haji Turmuzi merupakan sosok alim ulama yang cukup dikenal di kalangan masyarakat Cirebon. Haji Turmuzi juga dikenal sebagai Kemit di makam Sunan Gunung Jati.

Haji Turmuzi menikahi Hajjah Arseni, bekas muridnya yang berasal dari Kuningan, kabupaten yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Cirebon. Pasangan ini dikaruniai 10 orang anak. Agung adalah anak terakhir.

Sebagai anak bungsu, sejak kecil, dia selalu mengikuti jejak saudara-saudara yang lebih tua. Usai magrib, mereka biasa berkumpul dengan anak-anak lain yang tinggal di sekitar madrasah untuk mengaji.

Abah tidak pernah melarang dan membiarkan Agung memuaskan rasa keingintahuan dengan berkeliaran di madrasah dan berteman dengan siapa saja.

Saat memasuki usia sekolah, Agung mempelajari Alquran langsung dari Abah. Status sebagai anak seorang ulama tidak membuat Agung mendapatkan keistimewaan. Saat tidak bisa mengaji, misalnya, Abah mengingatkan Agung dengan sebilah rotan kecil yang juga dipergunakan untuk menunjuk huruf-huruf hijaiyah di dalam Juz Amma atau Alquran.

Agung juga dikenal sebagai anak yang panjang akal. Syahdan, pada suatu hari, agar tidak mendapatkan hukuman, Agung menyembunyikan rotan milik Abah. Dia berharap agar Abah tidak mengetuk jarinya saat lupa tentang huruf atau tanda baca dalam Alquran. Saat melihat Abah sibuk mencari rotan, Agung merasa senang melihat Abahnya kehilangan “senjata”.

Namun kesenangan ini tidak berlangsung lama. Keesokan hari, di waktu yang sama, dia melihat Abah menggenggam rotan baru. Abah memandangi wajah Agung, memberi isyarat bahwa Abah tahu pelaku yang menghilangkan rotan itu adalah Agung.

Sosok Abahlah yang memberikan banyak pengetahuan kepada Agung. Abah mengajarkan pentingnya pengetahuan dan akhlak mulia. Lewat didikan Abah pula Agung berhasil menyabet penghargaan sebagai qari. Menurut Agung, semua itu ditempa dalam waktu yang lama, sejak dia berusia dini.

Alih-alih menjadi seorang ustadz atau pendidik, Agung malah tertarik untuk bergabung dengan dunia militer. Saat itu, pada awal 80-an, Agung melihat Majalah Gadis dan tertarik dengan sebuah iklan berisi ajakan untuk masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Agung yang baru saja menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Cirebon tertarik dengan ajakan tersebut.

Apalagi salah seorang seniornya di sekolah itu juga menempuh pendidikan di Akabri. Si senior, seusai pendidikan, bercerita kepada anak-anak di sekolah itu tentang pengalamannya masuk ke Akabri tanpa membayar serupiah pun. “Yang penting cerdas, pintar dan sehat,” kata Agung mengenang cerita si senior.

Setelah menyelesaikan ujian, Agung langsung mendaftar ke akademi itu berbekal sebuah surat keterangan telah mengikuti ujian akhir dari kepala sekolah. Dia berangkat ke Bandung, Ibu Kota Jawa Barat.

Karena tidak memiliki kerabat di Bandung, Agung menumpang di rumah kerabat seorang teman yang juga berniat masuk ke Akabri.

Namun karena rumah itu tidak ada ruangan lain, Agung tinggal di gudang beras milik keluarga itu. Kerja keras Agung terbayarkan. Dia dinyatakan lulus Akabri meski tidak bisa memilih matra yang diinginkannya: Angkatan Udara. Agung ditunjuk untuk masuk ke kepolisian.

Abah tidak hidup untuk menyaksikan anak bungsunya masuk ke kawah candradimuka itu. Sebelum Agung lulus, pada Januari 1983, Abah meninggal dunia. Kepergian Abah menguatkan pilihan Agung hingga akhirnya dia lulus dari pendidikan kepolisian.

Persentuhan Agung dan Aceh dimulai setelah lulus dari Akabri Kepolisian. Agung ditugaskan sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kebayakan Kota, di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Saat itu, Aceh terbagi menjadi tujuh kabupaten.

Di Aceh pula Agung menemukan belahan jiwanya: Narminda, dara kelahiran Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Bak pepatah asam di gunung garam di laut, Agung yang bertugas di Dataran Tinggi Gayo, membawa delegasi Aceh Tengah pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), dan Narminda yang membawa kontingen Aceh Barat, bertemu di Kota Banda Aceh.

Keduanya saling jatuh cinta. Agung meminta ibu dan abangnya datang ke Aceh untuk melamar Narminda. Mereka menikah di Meulaboh dan pasangan ini dikaruniai dua anak. Tidak lama kemudian, Agung pindah tugas ke Pidie sebagai Kasat Lantas sebelum dipindahkan ke Banda Aceh sebagai Kasat Sabhara.

Setelah menjalani pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), dan meraih gelar doktorandus, Agung ditugaskan di Sumatera Selatan. Beberapa tahun kemudian, Agung dipercayakan sebagai Kapolres Timika.

Penempatan itu sempat ditolak oleh masyarakat setempat. Mereka tidak mau dipimpin oleh Agung Makbul yang beragama Islam.

Namun dengan pendekatan yang tepat, Agung berhasil meluluhkan hati warga Timika. Setiap Ahad, dia mendatangi sekolah minggu untuk umat Kristen. Agung memutar video edukasi tentang pentingnya mencegah penularan HIV dan mencegah warga Timika mengidap AIDS.

Para pemuka agama yang awalnya menolak mulai merasakan manfaat kehadiran Agung di Timika. Bahkan mereka berulang kali meminta agar Agung tidak dipindahkan dari Timika. Akhirnya, setelah tiga tahun bertugas dan ribuan kali penjelasan kepada masyarakat Timika bahwa dia harus meninggalkan daerah itu sebagai konsekuensi karier, Agung dilepas.

“Saya ditandu dari kantor menuju bandara oleh ribuan orang. Arak-arakannya persis pesta perkawinan,” kata Agung.

“Saat itulah saya merasakan bahwa kekayaan sebenarnya itu adalah saat kita bisa memberikan hal-hal yang baik, terutama ilmu pengetahuan, kepada orang lain dengan setulus hati.”

Karena itu dia tidak ragu saat ditunjuk untuk mendidik para polisi dan bergelut di bidang hukum, sebuah jabatan yang banyak dihindari karena dianggap tidak prestisius. Teladan yang ditunjukkan Abah semasa hidup kepada Agung membekas kuat dan mendorongnya untuk terus menularkan ilmu pengetahuan.

Bahkan saat ini, Agung tercatat sebagai dosen di banyak perguruan tinggi dan masih aktif mengajar.

Tidak hanya di ruang kelas, Agung juga kerap memberikan ceramah agama dan khutbah.

Lewat mimbar Jum’at dan forum-forum pengajian, Agung menyampaikan tentang pentingnya mencintai negara dan makhluk hidup di dalamnya.

Kepada banyak orang yang dia jumpai, Agung selalu mengajak untuk menjadi manusia yang menjadi rahmat bagi alam semesta.

Bahkan Agung dapat disebut sebagai pioner polisi santri yang saat ini mulai didorong keberadaannya oleh kepolisian.

Dalam banyak kesempatan, dia menggunakan waktu untuk bersilaturahmi dengan orang-orang alim. Tidak terkecuali saat berkunjung ke Aceh.

Dia mengaku betah berada di Aceh.
Dia mengatakan Aceh adalah daerah yang memiliki banyak keberkahan karena doa para ulama.

Bagi Agung, Aceh adalah negeri yang diceritakan dalam Alquran, negeri dengan kekayaan alam melimpah dan rakyat yang bersyukur.

Dalam sebuah pertemuan dengan ulama Aceh, Jenderal Santri itu menyampaikan sebuah keinginan. “Saya mohon didoakan untuk bisa terus kembali ke Aceh,” pintanya. (IA)

Previous Article Said Malawi Terpilih Ketua Umum Bamus Pidie Jaya Jabodetabek
Next Article Polres Simeulue Bongkar Makam Wanita yang Diduga Dibunuh Suami untuk Autopsi

Populer

Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peunayong Bank Aceh Syariah. (Foto: Ist)
Ekonomi
Dana Nasabah Rp2,1 Miliar Raib di Bank Aceh: Jejak Transaksi Gelap dan Diamnya Kepala Cabang
Jumat, 21 November 2025
Anggota DPR RI asal Aceh, M. Nasir Djamil menerima kunjungan 30 keuchik dari Kota Lhokseumawe di Warung Aceh Amiirah, Kuningan, Jakarta Selatan, Jum'at (21/11). (Foto: Ist)
Nasional
Nasir Djamil Terima 30 Keuchik dari Lhokseumawe di Jakarta, Sampaikan Sejumlah Keluhan
Sabtu, 22 November 2025
Pemerhati Pembangunan dan Kebijakan Publik Aceh M. Isa Alima
Ekonomi
Ganti Rugi Lahan Tol Sibanceh Jangan Tinggalkan Luka bagi Masyarakat
Sabtu, 22 November 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Pemerintah Aceh mengumumkan dibukanya Seleksi Terbuka (Open Bidding) untuk 12 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau Eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh.
Aceh
Pemerintah Aceh Buka Seleksi Terbuka 12 Jabatan Eselon II
Jumat, 21 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN HARI PAHLAWAN PEMKO
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025

Berita Lainnya

Polres Gayo Lues menangkap JN (47), ayah bejat pelaku pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. (Foto: Ist)
Umum

Ayah Bejat di Gayo Lues Perkosa Anak Kandung Selama 9 Tahun Ditangkap

Jumat, 21 November 2025
Kongres Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) XIII di Jakarta menegaskan komitmen mengawal pelaksanaan UUPA sesuai MoU Helsinki. (Foto: Ist)
Umum

Kongres KMPAN Tegaskan Pengawalan UUPA Sesuai MoU Helsinki

Jumat, 21 November 2025
Umum

Dari China, Illiza Gaungkan Kembali Banda Aceh sebagai Jalur Sutra Maritim Asia Tenggara

Jumat, 21 November 2025
Hanzirwan Syah, mantan Sekretaris Tim Pemenangan Mirwan–Baital Mukadis pada Pilkada 2024. (Foto: Ist)
Umum

Oknum Mengaku Kerabat Bupati Aceh Selatan Minta Uang ke Penerima Bantuan Rumah

Jumat, 21 November 2025
Pemateri Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV tahun 2025 di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Aceh, Kamis (20/11).
Umum

Dana Desa di Aceh Belum Efektif Tekan Kemiskinan, Banyak Habis untuk Fisik

Kamis, 20 November 2025
IAD Kejati Aceh menyalurkan puluhan paket sembako kepada warga kurang mampu di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Kamis (20/11). (Foto: Ist)
Umum

IAD Kejati Aceh Salurkan Paket Sembako untuk Warga Kurang Mampu di Gampong Jawa 

Kamis, 20 November 2025
Sekda Aceh, M. Nasir Syamaun memberi sambutan di Musda JMSI Aceh yang dilaksanakan di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Rabu, 19 November 2025.
Umum

Sekda Aceh Minta Media Beri Kritikan Kontrukstif

Kamis, 20 November 2025
Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus melantik 11 Pj Keuchik untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di sejumlah gampong.
Umum

Wakil Wali Kota Lantik 11 Pj Keuchik di Sabang  

Kamis, 20 November 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?