BLANGKEJEREN – Dinas Pariwisata bersama Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Gayo Lues menggelar lomba pacuan kuda tradisional mulai 12-18 September 2022.
Lomba pacuan kuda berhadiah Rp 264 Juta diikuti 146 kuda yang telah didaftarkan oleh pemiliknya
Wakil Bupati Gayo Lues Said Sani membuka event Pacuan Kuda Kabupaten Gayo Lues Tahun 2022 di Buntul Nege, Senin, 12 September 2022. Hadir dalam pembukaan hari ini Anggota DPR RI Irmawan, Forkopimda Gayo Lues, Sekda Gayo Lues, Asisten dan beberapa pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Gayo Lues.
Wakil Bupati Gayo Lues Said Sani dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada peserta dan segenap tamu, undangan dari kabupaten serumpun dan dari Provinsi Sumatera Utara (Karo, Serdang Bedagai Dan Tapanuli Utara), yang telah bersusah payah hadir dan memeriahkan Pacuan Kuda Gayo Lues Tahun 2022.
“Sebagaimana kita maklumi bersama, perhelatan pacuan kuda ini telah menjadi tradisi sejak dahulu, jauh sebelum kabupaten ini berdiri, momen-momen pacuan kuda selalu dinanti masyarakat di seluruh pelosok negeri kita ini. Even pacuan kuda ini juga selalu dilaksanakan dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Even kali ini juga demikian adanya, walau peringatan HUT ke-77 RI telah lewat beberapa waktu lalu, namun suasana kemeriahan itu masih bisa dirasakan sampai saat ini. Maka harapan kami agar even pacuan kuda ini semakin memperkuat silaturahmi kita sebagai anak bangsa dalam menyonsong kemajuan dan kemandirian bangsa kita”.
Melihat dari sejarah dan latar perjalanan pacuan kuda ini, yang bagi masyarakat dan Pemerintah Gayo Lues merupakan sesuatu yang sangat istimewa, maka pemerintah senantiasa akan terus mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan lomba pacuan kuda, sebab pacuan kuda ini bukan hanya sebagai olahraga tradisional masyarakat yang mengandung nilai budaya dan sosial, tapi juga merupakan sarana promosi pariwisata yang nantinya akan menjadi ruang ekonomi bagi masyarakat Gayo Lues.
Hal ini tentunya akan sejalan dengan cita-cita bersama mewujudkan Gayo Lues Yang Islami, Mandiri Dan Sejahtera.
“Mengingat even pacuan kuda ini memiliki atensi dan partisiasi yang besar dari segenap komponen masyarakat, maka kami perlu mengingatkan kepada petugas keamanan, baik dari unsur Polri, TNI dan Satpol PP, agar dapat mengantisipasi sedini mungkin segala bentuk kekacauan yang bisa saja terjadi, demikain juga, kepada segenap masyarakat yang hadir menyaksikan dan memeriahkan pacuan kuda ini, untuk senantiasa menjaga ketertiban dan kedamaian, dan hindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain dan diri kita sendiri.
Kita juga memaklumi bersama, bahwa daerah kita ini juga berlaku syariat Islam, maka perlu kami tegaskan kepada saudara-saudara sekalian, untuk tetap menjunjung tinggi aturan-aturan yang berlaku, khususnya aturan yang ada dalam syariat Islam, untuk itu saya berpesan kepada panitia dan para petugas keamanan yang bekerja, untuk menjaga area pacuan kuda ini agar bersih dari segala bentuk perjudian apapun, juga tidak ada yang menjual dan menkonsumsi khamar, jika hal ini ditemukan, agar segera diambil tindakan yang tegas.
Kita tidak boleh kompromi dengan hal-hal yang melanggar budaya Gayo Lues yang bersendikan syariat islam, kita harus menjunjung tinggi adat dan budaya kita. Mari kita tunjukkan pacuan kuda ini sebagai even olahraga tradisional yang sarat makna tradisi budaya Gayo Lues yang luhur di bawah naungan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin,” tegas Wabup.
Ia juga mengharapkan seluruh peserta terutama pada para joki, untuk senantiasa mejunjung sportivitas.
“Mari tunjukkan kita adalah masyarakat yang berbudaya. Menang itu tujuan, tapi bukanlah tujuan utama karena tujuan utama kita menjalin tali silaturahmi.
Dan secara khusus kami sampaikan juga harapan dan pesan kepada panitia dan para pemilik kuda, agar memperhatikan keamanan dan keselamatan para joki-joki kuda yang umumnya masih berusia belia, jangan sampai timbul korban jiwa akibat kelalaian kita,” ujar Said Sani.
Kadis Pariwisata Irsan Firdaus dalam laporannya menyampaikan even ini dilaksanakan sejak Senin, 12 September sampai Ahad, 18 September 2022.
“Kegiatan yang dilaksanakan ini setelah vakum selama 2 tahun ke belakang ini dikarenakan pandemi covid yang melanda daerah ini,” sebutnya.
Namun dengan kondisi yang semakin membaik dan seiring dengan peringatan HUT ke-77 RI, Pemkab Gayo Lues kembali menggelar even ini yang juga diikuti kabupaten tetangga serta peserta dari luar Aceh seperti Kabupaten Karo, Tapanuli Utara dan Serdang Bedagai, Provinsi Sumut.
Lebih lanjut Irsan berharap event kali ini kita ingin memberdayakan kuda-kuda lokal sehingga ke depan motivasi dan minat masyarakat akan lebih meningkat sehingga akan berkontribusi dalam setiap even yang dilaksanakan, disamping ingin menarik minat wisatawan baik lokal maupun luar daerah. (IA)



