BANDA ACEH — Upaya percepatan pembangunan ekonomi di Aceh mesti didorong dengan melibatkan berbagai pihak, mengingat pembangunan perekonomian Aceh saat ini berada pada fase yang sangat penting dengan berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi.
Salah satunya akibat berkurangnya penerimaan dana otonomi khusus (Otsus) Aceh mulai tahun 2023 yang kini hanya tinggal 1 persen dari DAU Nasional.
“Apalagi saat ini kita berada pada fase pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19, dan juga berbarengan dengan menurunnya kapasitas fiskal daerah akibat berkurangnya Dana Otonomi Khusus Aceh, serta dampak dari dinamika perekonomian nasional dan global,” kata Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Dr Iskandar AP yang menyampaikan sambutan Pj Gubernur Aceh pada Seminar Nasional Sharia Economic & Invesment Outlook 2023 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Rabu (25/1/2023).
Selain tantangan dan dinamika itu, khusus di Aceh, disebut juga berhadapan dengan dinamika fase transisi sistem keuangan yang dijalankan oleh Lembaga Keuangan yang ada di Aceh.
Yaitu dampak dari pemberlakuan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kegiatan Lembaga Keuangan dalam rangka mewujudkan ekonomi masyarakat Aceh yang adil dan sejahtera dalam naungan syari’at Islam.
“Kita akui bahwa dinamika dan tantangan-tantangan tersebut pasti akan mempengaruhi keberhasilan pembangunan ekonomi daerah,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, semua perlu mencari solusi dengan langkah-langkah kebijakan dan strategi yang tepat dalam rangka mengantisipasi kelambatan pembangunan ekonomi daerah yang masih kita rasakan saat ini.
“Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengumpulkan ide dan gagasan yang konstruktif melalui diskusi yang melibatkan berbagai stakeholders seperti melalui Forum Seminar Nasional yang dilaksanakan pada hari ini,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah turut menghadiri Seminar Nasional Sharia Economic & Invesment Outlook 2023 yang membahas Akselerasi Pembangunan Ekonomi Aceh di Hotel Hermes, Rabu 25 Januari 2023. Acara yang digelar PT Bank Syariah Indonesia itu juga diikuti secara virtual oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Selain itu hadir langsung Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, Anggota DPR RI Asal Aceh Muslem dan Rafli, Kepala OJK Provinsi Aceh Yusri, Ketua Umum Diaspora Global Aceh Mustafa Abubakar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani serta sejumlah pejabat lainnya.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar, menyampaikan apresiasi kepada Bank Syariah Indonesia atas digelarnya seminar tersebut.
Seminar itu disebut sangat penting untuk pembangunan Aceh, khususnya dalam rangka akselerasi pembangunan ekonomi, baik di tahun 2023 maupun di masa mendatang. (IA)
