Banda Aceh, Infoaceh.net — Sebanyak 26 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 94 agen LPG dan 9 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Provinsi Aceh dilaporkan lumpuh akibat terputusnya akses jalan pascahujan ekstrem, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota sejak beberapa hari terakhir.
Kondisi ini menghambat pergerakan armada Pertamina dalam menyalurkan BBM dan LPG ke berbagai titik penyalur.
Gangguan distribusi ini menjadi salah satu dampak terbesar bencana hidrometeorologi yang terjadi hampir merata di Aceh.
Sejumlah ruas jalan nasional dan kabupaten mengalami putus total, tertimbun longsor, atau terendam banjir, sehingga mobil tangki tidak dapat menjangkau lokasi SPBU maupun pangkalan LPG yang terdampak.
Stok BBM Masih Terkendali Meski Distribusi Terhambat
Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mencatat ketersediaan energi masih dalam kondisi aman.
Hingga Kamis malam, 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, stok energi yang terpantau di lembaga penyalur adalah sebagai berikut: 1.548 KL gasoline, 658 KL gasoil dan 447.517 MT LPG.
Pemantauan dilakukan secara intensif untuk memastikan distribusi dapat segera dipulihkan begitu akses kembali terbuka.
Belasan Kabupaten/Kota Terdampak Parah
Gangguan suplai dirasakan di sejumlah wilayah, terutama daerah yang mengalami kerusakan parah pada infrastruktur jalan. Kabupaten/kota yang terdampak meliputi: Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Subulussalam, Aceh Singkil, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya.
Pada jalur suplai LPG, hambatan terbesar terjadi pada rute Terminal LPG Arun – SPBE Aceh yang terputus di wilayah Pidie Jaya. Sementara akses distribusi dari Pangkalan Susu menuju Aceh Tenggara juga belum dapat dilewati akibat longsor.
Pertamina Fokus Pemulihan dan Penyaluran Bantuan
Untuk percepatan pemulihan, Pertamina Patra Niaga Sumbagut melakukan berbagai langkah, mulai dari penyesuaian skema suplai dan rerouting distribusi dari terminal terdekat, hingga penyiapan mobil tangki, skid tank, dan perangkat telekomunikasi lapangan.
Seluruh upaya terus dilakukan dengan mengutamakan keselamatan personel.
Selain itu, Pertamina juga menyiapkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak bencana. Penyaluran bantuan akan dilakukan melalui koordinasi penuh bersama BPBD Aceh, agar jenis dan jumlah bantuan tepat sasaran sesuai kebutuhan di lapangan.
Pernyataan Resmi Pertamina
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Aceh dan menegaskan kesiapan Pertamina dalam mendukung penanganan darurat serta menjamin suplai energi.
“Pertamina Patra Niaga Sumbagut menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana yang menimpa masyarakat Aceh. Selain memastikan suplai energi tetap berjalan, kami juga siap menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui koordinasi dengan BPBD Aceh agar penanganan dapat berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya, Jum’at (28/11).
Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga pasokan energi di Aceh selama masa pemulihan berlangsung. Perusahaan memastikan seluruh langkah pemulihan dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada keselamatan dan keberlanjutan suplai.



