Banda Aceh, Infoaceh.net — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Aceh sedang melakukan proses sinkronisasi sistem kelistrikan untuk memulihkan keandalan pasokan listrik bagi seluruh pelanggan di Aceh.
Upaya ini dilakukan guna memastikan suplai listrik kembali stabil setelah jaringan utama mengalami gangguan pascabanjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Senior Manager Keuangan, Komunikasi & Umum PLN UID Aceh, Nurlana, menjelaskan proses sinkronisasi merupakan tahapan krusial untuk mengembalikan sistem kelistrikan ke kondisi normal.
Hal ini dilakukan setelah SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Arun–Bireuen berhasil pulih, sehingga mampu kembali menyalurkan energi listrik dari PLTMG Arun dan PLTU Nagan Raya ke berbagai wilayah di Aceh.
“Sinkronisasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena menyangkut keseluruhan struktur sistem kelistrikan Aceh, mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, hingga distribusi ke pelanggan,” ujar Nurlana, Selasa (9/12).
Menurutnya, sistem kelistrikan Aceh saat ini terdiri dari: 17 unit Gardu Induk, 58 unit Gardu Hubung dan 157 unit penyulang.
Seluruh infrastruktur tersebut perlu disambungkan secara bertahap untuk memastikan pasokan listrik tersalurkan dengan aman, stabil, serta menghindari risiko pemadaman bergilir berkepanjangan.
“Setiap gardu dan penyulang harus diuji keselarasan bebannya sebelum kembali dioperasikan. Ini penting untuk menjaga stabilitas sistem dan keselamatan peralatan,” tambah Nurlana.
PLN menargetkan proses sinkronisasi dapat berjalan lancar sehingga pemulihan pasokan listrik dapat dirasakan merata oleh seluruh masyarakat Aceh.
Ia juga meminta dukungan dan doa dari seluruh pelanggan agar proses pemulihan berjalan tanpa kendala.
“PLN bersama seluruh pemangku kepentingan terus bekerja maksimal di lapangan. Kami berkomitmen menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat Aceh secepat mungkin,” tutupnya.



