Banda Aceh, Infoaceh.net — Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat terus bertambah.
Hingga Rabu (17/12/2025), total korban tewas di tiga provinsi tersebut mencapai 1.059 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa pada hari ini ditemukan tambahan enam jasad korban di dua wilayah.
“Per hari ini ditemukan tambahan enam jasad. Di Aceh Utara dua jiwa dan di Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Tapanuli Tengah, empat jiwa. Sehingga rekapitulasi korban meninggal dunia per hari ini berjumlah 1.059 jiwa,” ujar Abdul Muhari dalam jumpa pers, Rabu (17/12/2025).
Berdasarkan data BNPB, jumlah korban meninggal dunia di masing-masing provinsi adalah Aceh 451 orang, Sumatera Utara 364 orang dan Sumatera Barat 244 orang.
Sementara itu, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang di tiga provinsi mencapai 192 orang. Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan BNPB, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan di lapangan.
Adapun sebaran korban hilang berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut:
Sumatera Utara
Kabupaten Tapanuli Tengah:
Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair (41 orang hilang)
Kabupaten Tapanuli Selatan:
Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru (30 orang hilang)
Kota Sibolga:
Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota (1 orang hilang)
Sumatera Barat
Kabupaten Agam:
Kecamatan Malalak dan Palembayan (55 orang hilang)
Kota Padang Panjang:
Aliran Sungai Batang Anai (31 orang hilang)
Kabupaten Padang Pariaman:
Aliran Sungai Batang Anai (1 orang hilang)
Kabupaten Tanah Datar:
Aliran Sungai Batang Anai (jumlah masih dalam pendataan)
Provinsi Aceh
Kabupaten Bener Meriah (14 orang hilang)
Kabupaten Aceh Utara (6 orang hilang)
Kabupaten Aceh Tengah (4 orang hilang)
Kabupaten Bireuen (3 orang hilang)
Kabupaten Nagan Raya (3 orang hilang)
Kabupaten Aceh Tamiang (dalam proses pendataan)
Di sisi lain, jumlah pengungsi dilaporkan mengalami penurunan. BNPB mencatat terdapat penurunan sebanyak 28.440 jiwa, dari sebelumnya 606.040 orang, sehingga total pengungsi saat ini menjadi 577.600 jiwa.
“Jumlah pengungsi terus berkurang seiring sebagian wilayah mulai memungkinkan warga kembali ke rumah masing-masing, meskipun proses pemulihan masih berlangsung,” jelas Abdul Muhari.
BNPB menegaskan upaya pencarian korban hilang masih terus dilakukan, meskipun menghadapi berbagai kendala di lapangan seperti cuaca ekstrem, material longsoran, serta akses wilayah yang rusak.
Pemerintah pusat dan daerah juga terus berkoordinasi untuk mempercepat penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, serta pemenuhan kebutuhan dasar para korban.



