Aceh Tamiang, Infoaceh.net — Kampung Lubuk Sidup, Kecamatan Bandar, Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang.
Lebih dari 200 rumah warga rata dengan tanah, menyisakan puing dan tumpukan kayu gelondongan yang terseret derasnya arus.
“Ada lebih 200 rumah di Kampung Lubuk Sidup, semuanya hancur diterjang banjir bandang. Hanya Masjid Nurussalam yang berdiri kokoh di antara gelondongan kayu sisa banjir bandang,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, yang akrab disapa Kak Na.
Kak Na menyebut, kunjungan ke Lubuk Sidup dilakukan bertepatan dengan penyaluran bantuan dari Yayasan Nurjiwa yang dipimpin oleh Dato’ Siti Nurhaliza.
Ia mengajak Penasehat Yayasan Nurjiwa, Rozi Abdul Razak (Puan Rozi), untuk menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak.
“Karena kebetulan Puan Rozi baru saja menyerahkan bantuan dari Yayasan Nurjiwa, maka kami ajak serta ke Lubuk Sidup agar bantuan bisa langsung diterima warga di sini,” sambungnya.
Kunjungan tersebut dilakukan bersama Staf Ahli TP PKK Aceh, Mukarramah Fadhlullah, pada Rabu (17/12/2025).
Di lokasi, Kak Na dan Puan Rozi tampak terenyuh melihat kondisi kampung yang nyaris hilang. Seluruh bangunan rumah warga hanya menyisakan puing-puing, sementara di sisi utara Masjid Nurussalam, tumpukan kayu dan material banjir menggunung setara tinggi bangunan masjid.
Meski diterjang banjir bandang, Masjid Nurussalam tetap berdiri kokoh.
Setelah dibersihkan secara gotong royong oleh warga, masjid tersebut kini kembali difungsikan dan dijadikan posko pengungsian sementara.
Dalam kesempatan itu, Kak Na menyerahkan berbagai bantuan kebutuhan dasar, di antaranya beras, minyak goreng, mi instan, pakaian, selimut, roti, susu, obat-obatan, serta bantuan lainnya.
Seperti biasa, Kak Na juga menyempatkan diri berbagi biskuit dan cokelat kepada anak-anak.
Para bocah terlihat antusias. “Hore, dapat biskuit dan coklat dari kampung Upin-Ipin,” pekik mereka serempak, disambut senyum haru para relawan.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Kak Na juga mendengarkan langsung keluh kesah para ibu di posko pengungsian yang kehilangan seluruh harta benda akibat banjir bandang.
“Sabar ya, Bu. Tetap semangat menghadapi ujian ini. Kerja-kerja pembenahan masih panjang dan berat, tapi insya Allah kita mampu menghadapi semuanya bersama,” ucap Kak Na sebelum meninggalkan Kampung Lubuk Sidup.



