Bengkayang, Infoaceh.net – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melepas ekspor perdana jagung sebanyak 1.200 ton dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ke Kuching, Malaysia, Kamis (5/6/2025).
Pelepasan ini menjadi langkah awal penting dalam mewujudkan transformasi sektor pertanian Indonesia menuju kemandirian pangan dan ekspansi pasar global.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyambut positif capaian tersebut. Ia menegaskan bahwa momentum ini akan diperluas melalui penguatan koperasi desa dan pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan di seluruh wilayah Tanah Air.
“Saya dapat laporan bahwa hari ini kita akan lepas ekspor perdana kita ke negeri tetangga. Ini momentum penting yang akan kita lanjutkan dengan membentuk 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia. Kita akan perkuat jaringan, buka rantai suplai dan produksi baru,” ujar Prabowo saat menghadiri peresmian pembangunan 18 gudang Polri di 12 provinsi dan Gudang Dryer Jagung milik PT Pangan Merah Putih.
Presiden menekankan bahwa semua langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui ketersediaan pangan yang terjangkau serta asupan nutrisi yang mencukupi bagi seluruh masyarakat.
“Tujuan kita jelas: harga pangan harus terjangkau, nilai tukar petani dan nelayan harus naik. Rakyat kita harus makan dengan baik, dengan protein yang cukup. Insyaallah, kita menuju masyarakat adil makmur, gemah ripah loh jinawi,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa ekspor dari Bengkayang ini merupakan bagian dari permintaan total Malaysia sebesar 240 ribu ton per tahun, dengan pengiriman awal 20 ribu ton per bulan.
“Pengiriman hari ini dilakukan secara bertahap. Total permintaan awal sebesar 48 ribu ton. Rinciannya: dari Kalimantan Barat 1.200 ton, NTB 20 ribu ton, dan Gorontalo 27 ribu ton. Ini merupakan ekspor jagung pertama dalam sejarah dari Bengkayang,” ungkap Mentan Amran.
Ia menambahkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo. Langkah ini juga menjadi bukti konkret penguatan ketahanan pangan nasional.
“Insyaallah pangan kita kuat. Stok beras nasional saat ini mencapai 4 juta ton, tertinggi dalam 50 tahun terakhir. Kita bermimpi, ke depan Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tandasnya.
