Meulaboh, Infoaceh.net – Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) XIX Provinsi Aceh resmi dibuka di Kampus Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat pada Rabu, 11 Juni 2025.
Ajang olahraga dua tahunan ini diikuti oleh 761 atlet dari 32 perguruan tinggi se-Aceh, menjadikannya kompetisi antar mahasiswa terbesar di provinsi ini.
Total 1.023 peserta turut ambil bagian dalam POMDA kali ini, terdiri dari atlet dan 262 official. UTU sebagai tuan rumah tampil sebagai kontingen terbesar dengan 192 peserta.
Pembukaan berlangsung meriah di Auditorium UTU, diawali defile kontingen dan dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Plt. Sekda Aceh M. Nasir Syamaun mewakili Gubernur Aceh, serta Ketua Harian BAPOMI Aceh, Prof Dr Marwan dan Wakil Bupati Aceh Barat Said Fadheil
Ketua Panitia POMDA sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UTU, Ibrahim Laweung, melaporkan ada 16 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan. Di antaranya: atletik, bola basket, voli indoor dan pasir, bulu tangkis, catur, karate, panahan, panjat tebing, pencak silat, petanque, renang, sepak takraw, taekwondo, tarung derajat dan tenis lapangan.
Sebagian besar cabor digelar di Meulaboh, kecuali panjat tebing dan atletik yang berlangsung di Banda Aceh—masing-masing di Stadion Harapan Bangsa dan Stadion Prof. Ali Basyah Amin Universitas Syiah Kuala.
Prof. Marwan menegaskan POMDA 2025 juga menjadi ajang seleksi untuk membentuk kontingen Aceh yang akan berlaga di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) pada 19–27 September 2025 di Semarang dan Surakarta.
“Olahraga bukan hanya soal prestasi, tapi juga membentuk karakter melalui disiplin, kerja sama, dan sportivitas,” ujarnya.
Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh yang telah mengantarkan BAPOMI Aceh meraih peringkat 14 nasional pada 2022 dan peringkat 16 pada 2024.
Rektor UTU, Prof Dr Ishak Hasan MSi menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh peserta. Ia mengangkat filosofi tema POMDA tahun ini: “Raih Prestasi, Junjung Sportivitas, Bersama UTU Membangun Negeri, Kami Bersahabat dengan Semua Bangsa.”
