Banda Aceh, Infoaceh.net – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus melakukan upaya pemulihan distribusi LPG ke wilayah Banda Aceh dan sekitarnya pascagangguan akses transportasi akibat terputusnya jalur penghubung darat di wilayah Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.
Secara umum, kondisi stok LPG baik di tingkat nasional maupun regional berada dalam kondisi aman. Namun demikian, gangguan pada jalur utama distribusi dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh menyebabkan penyaluran LPG ke wilayah Banda Aceh sempat mengalami keterlambatan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa secara reguler pasokan LPG untuk wilayah Banda Aceh disuplai dari Lhokseumawe melalui jalur darat.
“Saat ini jalur distribusi darat dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh masih menghadapi kendala karena terdapat beberapa ruas jalan yang belum tersambung akibat dampak bencana, sehingga akses distribusi belum dapat dilalui secara normal,” jelas Fahrougi, Ahad (14/12).
Sebagai langkah mitigasi dan percepatan pemulihan, Pertamina Patra Niaga menerapkan skema distribusi alternatif dengan memanfaatkan moda transportasi laut menggunakan kapal Ro-Ro yang beroperasi bolak-balik pada rute Lhokseumawe–Banda Aceh.
Melalui skema tersebut, pengiriman LPG ke Banda Aceh dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi operasional di lapangan.
“Penggunaan moda laut dengan kapal Ro-Ro merupakan opsi terbaik yang saat ini dapat dilakukan. Namun penyaluran LPG masih dilakukan secara bertahap dan membutuhkan pengaturan tambahan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” tambah Fahrougi.
Selain pemanfaatan jalur laut, Pertamina Patra Niaga juga tengah mengelola kondisi sarana angkut di lapangan, dimana sebagian skid tank masih tertahan di sejumlah titik terdampak akibat keterbatasan akses pascabencana.
Untuk menjaga kelancaran pasokan, Pertamina Patra Niaga mengupayakan pengalihan skid tank dari wilayah lain serta melakukan penyesuaian pola distribusi secara bertahap.
Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga juga terus berkoordinasi untuk menyiapkan dukungan tambahan armada laut, termasuk opsi penambahan kapal, guna memperkuat pengangkutan LPG dari Lhokseumawe ke Banda Aceh sesuai dengan kebutuhan dan kondisi operasional di lapangan.
Dalam proses distribusi tersebut, faktor cuaca serta kondisi pasang surut air laut turut menjadi tantangan yang dapat memengaruhi jadwal sandar dan bongkar muat kapal.
Selain itu, pada beberapa titik, Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di wilayah terdampak juga masih menghadapi kendala akses logistik pascabencana, sehingga penyaluran dilakukan secara bertahap guna menjaga pemerataan pasokan.
Fahrougi juga mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan LPG secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebih.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Pertamina Patra Niaga terus melakukan upaya terbaik agar energi, khususnya LPG, tetap dapat tersalurkan kepada masyarakat meskipun dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu tambahan dalam proses distribusinya,” tutup Fahrougi.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah daerah, aparat, serta para pemangku kepentingan terkait untuk mempercepat pemulihan jalur distribusi.
Hingga saat ini, tidak terdapat perubahan harga LPG maupun kebijakan pembatasan pembelian bagi konsumen rumah tangga. Penyesuaian yang dilakukan bersifat teknis pada sisi suplai guna menjaga pemerataan distribusi di seluruh titik pelayanan.
Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjaga kelancaran distribusi energi, termasuk LPG, di seluruh wilayah Aceh serta memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan energi yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan.
Mohon doa dan dukungan seluruh pihak agar pendistribusian energi dapat terus berjalan aman dan lancar.



