BANDA ACEH — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Aceh bersama Universitas Syiah Kuala (USK), menggelar Program BI Mengajar dengan tema “Memperkuat Inovasi, Sinergi, dan Kepedulian Sosisal Sebagai Kontribusi Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung AAC Dayan Dawood, kampus setempat, Kamis (12/8).
Wakil Rektor I USK Prof Dr Ir Marwan menyampaikan, terima kasih kepada BI yang selama ini peduli terhadap pendidikan. Sejauh ini, beasiswa yang diberikan BI merupakan salah satu yang terbaik yang ada di Indonesia.
“Beasiswa BI adalah salah satu yang terbaik. Kami tau, pemberian beasiswa BI amat selektif,” kata Prof Marwan.
WR I USK berharap, ke depannya beasiswa BI dapat diperluas. Apalagi di tengah pandemi saat ini, banyak keluarga yang ekonominya sangat terdampak. Dengan diperluasnya beasiswa BI, dipercaya dapat membantu banyak putra-putri terbaik bangsa, yang ingin melanjutkan pendidikan.
Di hadapan para mahasiswa, Prof Marwan menekankan, agar mereka mempunyai mimpi untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Di sana, kita terhubung dengan jejaring yang luas, terciptanya sebuah relasi, pertukaran budaya, muaranya membuat seseorang terbuka dan adaptif sehingga dampaknya bisa berbuat untuk negara.
“Saat ini ada banyak beasiswa, baik dari Aceh, Indonesia serta dari banyak donor lainnya. Karena itu, harus punya cita-cita ke luar negeri,” ungkap WR I.
Lebih jauh, Prof Marwan memandang, pendidikan merupakan investasi jangka panjang, yang hasilnya menentukan arah bangsa. Jika putra-putri bangsa selalu berinovasi, berpikir terbuka dan maju, visi Indonesia Emas yang sejahtera tepat di HUT-nya ke 100 pada tahun 2045, akan terwujud.
“Adik-adik sekalian adalah calon pemimpin bangsa, generasi muda mempunyai tempat yang sangat penting, penerus estafet pendahulu. Maka teruslah persiapkan diri. Kita butuh inovasi sosial. Sinergisitas merupakan kunci di era moderen ini,” pungkas Prof Marwan.
Kepala BI Provinsi Aceh, Achris Sarwani mengatakan, kegiatan ‘BI Mengajar’ tersebut dilaksanakan dalam rangka HUT BI pada bulan Juli, serta HUT RI pada Agustus 2021. Ia sepakat dengan pandangan WR I USK tentang Indonesia Emas yang sejahtera tahun 2045.
“Menjadi negara maju bukan tiba-tiba, bukan hadiah. Itulah tanggungjawab bersama. Kita yakin bisa menciptakan dan mencapai visi itu, apabila selalu berinovasi,” tutur Achris.
Selain itu, di kesempatan yang sama, BI kembali memperkenalkan tugas dan fungsinya. Pihaknya terus mengupdate perkembangan ekonomi Indonesia. Terlebih, untuk saat ini, dihadapkan pada tantangan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. (IA)
