BANDA ACEH — Sebanyak 44 papan bunga ucapan selamat atas pelantikan Anggota DPRA Samsul Bahri dibakar oleh mahasiswa UIN Ar-Raniry saat melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang berakhir ricuh dan bentrok dengan polisi di depan gedung DPRA, Rabu (7/9).
Atas kejadian pembakaran tersebut, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburahman MAg menegaskan pihaknya akan bertanggungbjawab atas perusakan dan pembakaran papan bunga milik sejumlah pelaku usaha, yang dilakukan oleh mahasiswa dari kampus yang dia pimpin itu.
“Atas nama perguruan tinggi kita akan bertanggungjawab,” ujar Prof Mujiburrahman kepada wartawan saat menghadiri pelantikan Sekda Aceh di Anjong Mon Mata, Kamis (8/9/2022).
Mujiburahman mengaku, hingga hari ini pihaknya belum menerima informasi apapun dari pemilik papan bunga yang sebelumnya meminta ganti rugi.
“Itu belum dapat informasi, terkait pembakaran, ini kan pihak ketiga, jika ada informasi akan kita selesaikan dengan baik,” ucapnya.
Rektor menyampaikan, aksi unjuk rasa itu hal biasa dalam menyampaikan aspirasi, hanya kemarin ada insiden mahasiswa dan polisi ada yang luka, dan sudah dibawa ke klinik dan mereka sudah pulang.
“Secara umum dalam rangka menyampaikan aspirasi, kita sudah katakan mereka ikuti arahan dan ikutin prosedur pihak Polresta sesuaikan aturan demontrasi dan sorenya harus kembali ke kampus, dan mereka jalankan dengan baik, dan tidak ada kendala apapun, dan aspirasi mereka juga sudah diterima oleh DPRA,” imbuhnya.
Sebelumnya, para pelaku usaha papan bunga yang tergabung Dalam Forum Papan Bunga Banda Aceh-Aceh Besar (Fortufloba), menyatakan penyesalan atas tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah oknum mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang mengelar aksi demontrasi penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Gedung DPRA, Rabu, 7 September 2022.
“Di saat kondisi ekonomi belum stabil akibat Covid 19, ditambah adanya keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, kami justru mendapatkan cobaan kerusakan papan bunga oleh oknum mahasiswa,” kata Ketua Fortufloba, Asep.